Hilal Telah Tampak, Jodoh Masih Diperjuangkan
Hilal telah tampak, tanda kemenangan telah tiba. Setiap umat muslim menantikan hari kemenangan Fitri. Tidak peduli, ia telah lulus atau tidak dalam menjalankan puasa Ramadan. Karena faktanya, orang akan tetap ramai merayakan hari raya.
Tradisi membeli baju baru, tetap menjadi adat-istiadat. Banyak orang seakan tertuntut untuk mampu menjalankan adat ini, padahal kemampuan finansial tidak begitu menjamin. Bahkan, ketika hari raya tidak mengenakan baju baru, seperti ada hal yang mengganjal.
Padahal, seharusnya kita menyadari bahwa hari raya adalah hari kemenangan bagi umat muslim yang berhasil melewati berbagai tantangan hawa nafsu. Bukan sekedar shalat Idul Fitri, atau juga membeli baju baru. Tidak seperti itu.
Hilal telah tampak. Pulang kampung kali ini sebatas tatap muka di depan layar. Rasa rindu yang menggebu terpaksa diredupkan untuk sementara waktu. Tetapi, doa jangan sekali-kali lalai dan dipadamkan. Karena kekuatan besar hari ini atau pun besok, berkat doa-doamu, dan doa-doa orang sholeh.
Esok hari, sebagian orang tidak bisa melaksanakan shalat Idul Fitri berjamaah. Di satu sisi, lantaran anjuran untuk tetap shalat di rumah. Di sisi lainnya, karena kondisi pandemi yang masih belum meredam. Walaupun, konser BPIP sudah melanggar peraturan PSBB, Bandara, dan Rumah makan serta pasar. Semua seakan-akan dibiarkan.
Meskipun demikian, umat muslim tetap berbahagia dalam kondisi apapun. Karena sadar, bahwa hilal telah tampak di permukaan. Hari kemenangan yang di nanti sudah jelas di depan mata. Meskipun, peraturan di tengah pandemi sering kali berpihak pada kepentingan duniawi.
Ketika bersangkutan dengan ibadah, sang pembuat peraturan mengaung dengan lantang karena telah melanggar dan membuat keramaian. Mereka seolah anti dengan sebuah ritual keagamaan. Atau mungkin sudah tidak percaya dengan agama?
Hilal telah tampak, saatnya kembalikan hati kepada kesucian yang hakiki. Buang jauh-jauh noda hitam di hati, jangan sampai noda itu melebur menjadi daging. Apalagi meluas pada diri, kemudian memengaruhi tabiat kehidupan sehari-hari.
Seperti biasanya, pertanyaan kapan menikah kembali terdengar. Meskipun, hanya di kalangan keluarga rumah. Tidak seramai di hari raya sebelumnya, hampir di setiap sudut silaturahim ada pertanyaan yg senada seperti itu. Kali ini, mungkin tidak begitu deras.
Sampai di tahun ini, walaupun hilal telah tampak. Tetap saja, jodoh masih di ambang pintu. Masih harus diperjuangkan agar bisa datang mengutuk pintu rumahnya. Tidak hanya sebatas pilihan, tetapi juga tujuan.
Hilal tahun depan, semoga terpanjatkan bisa bersanding dengannya tuk gapai ridho Allah. Sudah, jangan main pacaran-pacaran saja.