Khusnul Kholifah
Khusnul Kholifah Lainnya

Pencinta literasi sains, parenting, dan kesehatan

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Puasa Ramadan dan 4 Macam Kesehatan Penunjang

9 Maret 2024   20:32 Diperbarui: 11 Maret 2024   13:06 2258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Ramadan dan 4 Macam Kesehatan Penunjang
Puasa Ramadan dan kesehatan (Sumber : Strategi.id)

Kehidupan bertetangga yang rukun, akur, dan saling menghargai menjadi faktor penunjang kegiatan puasa yang tenang. Saling berbagi makanan menjelang berbuka bahkan hingga melarisi dagangan tetangga yang berjualan takjilan. Hal-hal sederhana ini sangat luar biasa dampaknya bagi kesehatan sosial di lingkungan kita tinggal.

Aktivitas ronda malam yang juga tidak luput dari perhatian. Mengingat menjelang lebaran, rawan tindak kriminal. Bukan bermaksud berprasangka buruk terhadap keamanan tempat tinggal. Akan tetapi lebih kepada upaya pencegahan serta menertibkan kawasan tempat tinggal agar tetap terkontrol untuk bisa saling asah, asih, dan asuh sesama warga.

Dalam kesehatan sosial ini pulalah seorang muslim belajar untuk terus berbenah dari akhlak yang kurang baik menuju akhlak yang baik. Saling bertegur sapa dan menebar senyuman yang tulus kepada para tetangga serta menumbuhkan kepekaan sosial.

Kesehatan Ekonomi

Kesehatan ekonomi meliputi kestabilan finansial yang ditandai dengan kondisi keuangan yang berkecukupan untuk memenuhi segala kebutuhan seperti pemenuhan asupan gizi keluarga selama bulan Ramadan beserta penunjangnya. Pada bagian kesehatan ini memang ranah yang sensitif mengingat masyarakat Indonesia terdiri dari masyarakat dengan strata ekonomi yang sangat beragam.

Perbedaan tingkat perekonomian masyarakat yang salah satunya dipengaruhi oleh penghasilan atau upah dari bekerja memiliki pengaruh besar dalam keberlangsungan hidup. Keputusan untuk menyetok bahan makanan hingga jenis sumber makanan apa yang akan dibeli pun berdasarkan kondisi keuangan masing-masing keluarga.

Tak jarang seseorang menambah penghasilan melalui berjualan makanan atau minuman takjil selama bulan Ramadan. Selain untuk turut serta meramaikan suasana ngabuburit juga ada hal yang lebih penting lagi yakni agar "dapur tetap ngepul".

Apalagi saat ini masyarakat tanah air sedang diuji dengan melambungnya harga kebutuhan pokok meliputi sembako, aneka bumbu dapur, sumber protein hewani, dan sebagainya. Berharap pemangku kebijakan segera memberikan solusi terbaik agar kestabilan perekonomian masyarakat Indonesia tetap terjaga apalagi menjelang bulan puasa.

Pedoman umumnya adalah tidak masalah jika sehari-hari makan seadanya namun tidak dengan bulan puasa. Bagaimana caranya agar asupan tetap terjaga selama sahur dan berbuka puasa terutama untuk anak-anaknya. Aneka hidangan disajikan dengan penuh suka cita untuk menyambut datangnya waktu berbuka dengan versi masing-masing keluarga.

Ketika kesehatan keuangan berstatus aman sentosa, maka seseorang akan lebih tenang bila dibandingkan seseorang yang masih memiliki banyak tanggungan misalnya utang. Oleh sebab itu, selain utang puasa yang harus segera diganti, utang uang terhadap orang lain pun harus segera dilunasi (bagi yang memiliki).

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun