BAT Cirebon, Tempat Nongkrong Bersejarah yang Asyik
Gedung BAT Cirebon menjadi tujuan populer orang-orang dari segala usia, sejak Oktober 2014, BAT ditempati pedagang kaki lima yang diketuai oleh Bapak Agus sebagai asosiasi pedagang kaki lima. Dengan adanya pedagang kaki lima menambah suasana berkumpul semakin menyenangkan apalagi saat suasana sore atau malam hari, tempat ini menjadi sarana nongkrong asik dan estetik untuk para pengunjung yang datang, sambil membidik gambar dengan kamera bisa juga sambil ngobrol dan makan-makan dengan disuguhi pemandangan yang indah disekitar. Interiornya yang luas dan tempat duduk yang nyaman menjadikannya tempat yang ideal untuk berkumpul degan teman atau menyelesaikan pekerjaan. Tempat duduk diluar ruangan juga tersedia, memberikan pemandangan yang sempurna dari daerah sekitar. Arsitektur bangunan yang unik telah dilestarikan, menambah pesona dan makna sejarahnya. Bangunannya meliputi halaman tengah, perpaduan gaya arsitektur tradisional Indonesia dan Eropa.
Selain keindahan dari bangunannya disini juga menyajikan beberapa keindahan lainnya yang beriringan seperti halnya ada pedati gede ikon terbaru yang terlihat jelas ini adalah sebuah replika yang menyimbolkan majunya peradaban leluhur Cirebon. Bahkan, bisa dibilang juga sebagai mahakarya kebudayaan Cirebon. Lagi-lagi tidak hanya sebagai pajangan, pedati gede ditampilkan juga memiliki tujuan serta memiliki sejarahnya sendiri di masa lampau. Tidak hanya sebagai sarana untuk berkumpul dan menikmati sejarahnya, tempat ini juga sering dijadikan tempat untuk berfoto karena spot fotonya yang sangat menarik, gaya eropa ini memberikan kesan tersendiri bagi yang datang.
Gedung ini menjadi destinasi berharga juga tempat favorit dari segi sejarah dengan gaya arsitektur yang unik juga fasilitasnya yang modern, sangat sempurna untuk menikmati secangkir kopi dan berkumpul sebagai sarana untuk nongkrong yang populer di Cirebon yang menarik untuk dikunjungi. Tempat ini menjadikan bangunan bersejarah dapat digunakan kembali untuk penggunaan kontemporer, sambil tetap melestarikan signifikan budayanya. Tetap nongkrong asyik tanpa harus merusak tempat, dilakukan dengan kesadaran diri untuk tetap melestarikan dan menikmatinya cocok untuk dikunjungi berkali-kali dengan suasananya yang hangat.
Cirebon, 17/04/2023 - Kiki Ambarizki