Ramadan Penuh Solidaritas
Namun, Ramadan tahun ini justru menjadi momentum kembali bangkitnya semangat solidaritas. Mungkin kita tak pernah menyadari, bahwa kepekaan kita terhadap sesama telah tergerus oleh kepentingan pribadi. Kinilah saatnya, rasa kepekaan sosial itu terpupuk kembali.
Dengan diberlakukannya social distancing dan physical distancing, bahkan pembatasan sosial berskala besar, masyarakat banyak yang kehilangan mata pencaharian. Dengan alasan memutus mata rantai penyebaran virus, justru kegiatan mencari nafkah ikut terhenti. Ekonomi pun sakit menanggung dahsyatnya amarah covid.
Argumentasi inilah yang mendorong instansi pemerintah atau swasta, juga kaum berduit sudi merogoh kocek untuk berbagi dengan kaum yang membutuhkan. Kepekaan sosial kembali timbul. Rasa kemanusiaan kembali muncul. Semangat berbagi kembali berkobar.
Berupaya membagikan sembako bagi warga miskin yang terdampak ekonominya akibat kondisi ini. Membagikan masker untuk orang-orang yang berisiko tinggi. Juga mengadakan ketersediaan APD bagi tenaga medis, adalah beberapa sumbangan nyata dan bermanfaat dari mereka yang mampu kepada yang membutuhkan.
Melalui komunitas tertentu, mereka mengumpulkan dana untuk selanjutnya dibagikan kepada yang membutuhkan bantuan dalam bentuk barang.