Belanja Lebaran dan Jebakan Kebutuhan Palsu
Patut diakui selama bulan Ramadan aktivitas belanja setiap orang meningkat. Sebagian besar terjadi pada sektor konsumsi. Dibanding 11 bulan lainnya, banyak kebutuhan harian yang meningkat drastis, entah itu kebutuhan pokok, maupun kebutuhan pendukung lainnya.
Walau Ramadan tahun ini berlangsung di tengah pandemi Covid-19, pemenuhan kebutuhan primer tetap menjadi prioritas. Meski terjadi penyesuaian di sana-sini karena dampak pandemi yang tak bisa dielak, soal konsumsi hampir tak bisa ditawar. Justru di bulan puasa, urusan makan dan minum terasa semakin penting.
Bila belanja makanan dan minuman adalah penting, bagaimana dengan jenis belanja lainnya seperti pakaian, perabotan rumah tangga, dan lainnya?
Walau pemerintah menyerukan pembatasan sosial dalam berbagai skala dan menganjurkan agar masyarakat sebaiknya di rumah saja, apakah dengan sendirinya membatasi ruang gerak dan perilaku belanja masyarakat?