Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Freelancer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Hari Kebangkitan Nasional dan Yaumul Ba'ats

20 Mei 2020   02:22 Diperbarui: 20 Mei 2020   02:51 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hari Kebangkitan Nasional dan Yaumul Ba'ats
Dok. Pribadi

Ramadan, peringatan Harkitnas dan pandemi merupakan momentum yang harus disyukuri dengan kembali melahirkan kembali persatuan dan kesatuan anak bangsa dengan kesadaran bahwa kita adalah bangsa yang besar yang mampu menghadapi dan melewati pandemi ini.

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional di saat Ramadan masih berjalan, tidak sekedar berhenti pada seremonilanya saja. 

Pandemi yang jelas menghantam roda perekonomian bangsa mengakibatkan banyak hal. Seperti,  Pemutusan hubungan kerja yang terjadi secara besar-besaran, berkurangnya lapangan kerja serta tingginya angka pengangguran. 

Tentunya ini semua perlu sesuatu yang harus dibangkitkan dengan keras, yaitu semangat agar tetap tabah dan tidak berputus asa. 

Begitupun pemerintah, momen Kebangkitan nasional diharapkan tetap menjunjung tinggi konsep-konsep kerakyatan untuk menghadapi situasi tak menentu ini dengan tetap berpegang pada konsep keadilan ekonomi, konsep partisipasi, konsep distribusi, dan konsep harmoni. 

Bangkitkan kesadaran nasional untuk menjaga agar  jangan sampai wabah ini menjadi kekacauan ekonomi yang mengarah pada kekacauan massa.

Bangkitkan kesadaran nasional untuk menjaga agar tidak terjadi gelombang perpecahan bangsa. Kekuatan massa untuk mendukung perjuangan melawan Covid-19 yang mulai tampak lemah harus segera dibangkitkan dan disadarkan lagi. 

Tenaga medis yang terlihat mulai angkat tangan melihat gelagat kedisiplinan prosedur dan tata tertib pandemi, harus kembali dibangkitkan dan disadarkan untuk kembali berjuang sesuai dengan bidangnya. 

Mari kita pergunakan momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini untuk kembali meneladani para pendahulu kita yang tetap semangat dan terus-menerus bangkit dalam mempersatukan bangsa. Terus-menerus bangkit dan sadar menghadapi dan menyelesaikan permasalahan bangsa dan negara. 

Kunci dari semangat Kebangkitan nasional adalah bahu-membahu untuk bergotong-royong menuju kesadaran yang tinggi dalam menghadapi pandemi ini. 

Hakikat Ramadan dan peringatan hari Kebangkitan Nasional adalah untuk lebih koreksi diri dan tidak terjebak kepada perilaku serta tindakan-tindakan yang merugikan semangat persatuan dalam menghadapi wabah ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun