Yudho Sasongko
Yudho Sasongko Freelancer

narahubung: https://linkfly.to/yudhosasongko

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menyoal Tagar Bijak: #JanganMudikDulu

21 Mei 2020   16:29 Diperbarui: 21 Mei 2020   16:39 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyoal Tagar Bijak: #JanganMudikDulu
Pinterest

Permasalahannya, di perantauan kondisi ekonomi mereka serba terbatas dan tidak dapat diharapkan. Sedang di sisi lain, ketika pulang ke kampung halaman atau mudik, mereka dianggap membawa virus. Bahkan, sudah banyak tempat-tempat yang melakukan lockdown dan karantina wilayah secara swadaya. Inilah titik perhatian yang perlu dipecahkan bersama. 

Tagar bijak #JanganMudikDulu juga mengingatkan bagi mereka yang terlanjur mudik untuk melakukan hal-hal penting lainnya seperti jaga jarak aman, atau kalau sudah ada di kampung halaman disarankan untuk melakukan isolasi mandiri sesuai masa inkubasi selama 14 hari.

Tagar bijak #JanganMudikDulu juga mengingatkan bahwa tentang hal negatif mudik jika dihubungkan dengan pembawa virus yang bersifat asimtomatik.

Apakah itu?

Beberapa pemudik yang terjangkiti virus corona Covid-19 bisa saja tidak mengalami gejala umum, seperti batuk, demam tinggi hingga sesak napas. Orang dengan Covid-19 tanpa gejala ini disebut pembawa asimtomatik. Ini adalah jalur penularan yang diprediksi naik dengan adanya para pemudik yang berstatus asimtomatik. 

Mereka sehat, mereka ceria karena daya tahan tubuhnya kuat, imun tubuhnya ideal. Namun, bagaimana dengan mereka yang daya tubuhnya lemah serta berpenyakitan. Tentunya ini akan menambah angka penyebarannya. Inilah yang harus diwaspadai, yaitu pemudik yang sudah sampai di kampung halamannya. 

Para pemudik kategori pembawa asimtomatik ini pada dasarnya adalah sangat ganas menularkan virus yang mengancam keselamatan orang lain termasuk keluarga di daerah tujuan, serta tetangga di kampung. Dan bagi orang tua, bila terkena kondisinya bisa tiga kali lebih rentan dibandingkan pasien usia muda.

Tagar bijak ini juga sebagai peringatan dini bahwa saat mudik, potensi penyebaran Covid-19 bisa berkali lipat. Para pemudik berpotensi menjadi carrier atau pembawa virus dari daerah yang telah terpapar, utamanya zona merah. 

Tagar bijak #JanganMudikDulu juga mengingatkan semua komponen bangsa untuk tetap menjaga semangat dan stamina agar tetap bisa bertahan dalam survival menghadapi pandemi ini. Mengamati riuh rendahnya dunia media sosial, tak dipungkiri, tagar atau hashtag punya peran besar dalam meramaikannya. Semoga tagar bijak #JanganMudikDulu ini mampu memberikan fungsinya untuk ikut mendukung upaya-upaya pengendalian penyebaran pandemi ini.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun