Bingung
Mentari pagi baru saja naik dari peraduannya, senyap tak lagi suara ayam berkokok, hanya deru mesin bisingkan pagi, dari pari pengendara di minggu pagi
Mata sayuh usai lelap dalam mimpi, sedari sahur dan subuh dipilihnya berkelana dalam sunyi, berharap puasa tahun ini tak bolong lagi
Dering dawai tiada henti, silau mata menatap gawai, satu persatu pesan terbaca di hati, dan mimik pun beraneka expresi.
Undangan bukber dari tiga komunitasku, semua berharap kehadiranku, semua menanti senyum manisku, gundah gulana dalam benakku
Bingung kalau harus memilih, semuanya iklas tanpa pamrih, hati ini serasa sedih, hanya berbagi waktu saja sulit sekali
Biarlah semua ku hadiri, walau hanya sebentar sekali, tak tega bila biarkan kebersamaan ini, ku tak mau masuk golongan merugi