Saya adalah mahasiswa Pendidikan Profesi Guru yang sekaligus bekerja sebagai tentor di sebuah bimbel. Saya suka menyanyi dan mendengarkan lagu.
Buat Ramadhan 1445 H Makin Bermakna, SMA Negeri 5 Yogyakarta Gelar Pesantren Kilat
Yogyakarta – Suasana ramadhan di SMA Negeri 5 Yogyakarta semakin bersemangat hari ini (18/03/24). Para siswa kelas X mengikuti pesantren kilat yang diadakan sekolah dengan bekerja sama dengan rohis sekolah. Tema yang diusung pada kegiatan pesantren kilat saat ini adalah “Hikmah Puasa”.
Tujuan diadakannya pesantren kilat di SMA Negeri 5 Yogyakarta, siswa diharapkan dapat menguatkan karakter dengan mengamalkan hikmah puasa ramadhan. Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Yogyakarta, Ibu Fadiyah, S.Pd., M.Si., mengungkapkan bahwa seluruh siswa hebat karena dapat mengikuti kegiatan dengan tenang tapi tetap antusias. “Kalian semua hebat, dari awal hingga saat ini bisa tenang tapi antusias untuk mengikuti kegiatan, luar biasa,” ungkap Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Yogyakarta saat sambutan sekaligus membuka kegiatan pesantren kilat.
Pesantren kilat ini dilaksanakan selama dua hari, tanggal 18 Maret untuk siswi putri, sedangkan tanggal 19 Maret untuk siswa putra. Kegiatan ini dimulai pagi pukul 07.00 WIB sampai setelah sholat tarawih. Pesantren kilat ini diikuti oleh siswa dengan antusias yang luar biasa. Para peserta pesantren kilat ini terlibat dalam berbagai kegiatan, yakni materi/kajian, peningkatan ibadah, serta kegiatan lainnya seperti menonton film dan games. Mereka sangat menikmati momen ramadhan bersama dengan teman-teman.
Pemateri menyampaikan bahwa hikmah ramadhan yang paling utama adalah memperbanyak amal dan membentuk kepribadian muslim yang bertaqwa. Ibadah puasa tidak hanya sebatas menahan lapar dan dahaga tapi menahan syahwat, mengendalikan hati, pikiran, dan badan agar dapat menghindari timbulnya dosa.
Setelah materi, siswa diarahkan untuk melaksanakan sholat dhuha dan tadarus Al-Qur’an 30 Juz. Kegiatan peningkatan ibadah dilakukan siswa dengan penuh khidmat dan ketaatan. Tidak ada siswa yang membolos atau diam diam tidak mengikuti kegiatan. Siswa dapat mengikuti kegiatan hingga akhir dengan semangat yang tidak luntur dan tetap patuh dengan aturan yang berlaku ketika kegiatan.
Hal ini dapat menandakan bahwa SMA Negeri 5 Yogyakarta berhasil mewujudkan sekolah afeksi yang sesungguhnya yakni pengembangan karakter individu, sosial, perasaan, emosional, moral, dan etika. Siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta berhasil menunjukkan bahwa diri mereka telah tertanam karakter-karakter mulia.