Ruth Lana Monika
Ruth Lana Monika Wiraswasta

Penulis lahir di Jakarta. Seorang ibu rumah tangga yang sedang berusaha kembali mengasah talenta menulis dan belajar blogging.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mengasah Keterampilan (Skill) Menjadi Ladang Rejeki

15 April 2021   06:14 Diperbarui: 15 April 2021   06:50 3496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengasah Keterampilan (Skill) Menjadi Ladang Rejeki
http://alegostudio.com/

Kiat Menambah Keterampilan (Skill) Hidup di Bulan Ramadan

Islam memberikan perhatian mengenai keterampilan (skill). Penguasaan keterampilan yang serba material merupakan tuntutan yang harus dilakukan oleh setiap muslim dalam melaksanakan tugas kehidupan. Al-Qur'an dan hadits menganjurkan agar umat islam menggali ilmu pengetahuan dan memperdalam keterampilan. Sebagaimana firman Allah SWT sebagai berikut: "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan". (Al-Qasas: 77)

Oleh sebab itu, bulan Ramadan ini merupakan kesempatan baik untuk menetapkan target dalam mengasah keterampilan (skill) Anda agar dapat menjadi ladang rejeki, maka Anda melakukan langkah sebagai berikut:

Pertama, menentukan keterampilan (skill). Anda harus memulai dengan menilai diri Anda sendiri untuk menentukan keterampilan (skill) yang akan Anda tambahkan ke dalam diri Anda. Awalilah dengan menilai diri Anda secara obyektif dan realistis. Keterampilan (skill) ini dapat berkaitan dengan profesi ataupun hobi Anda. Pikirkanlah bahwasanya keterampilan ini harus Anda asah hingga mencapai titik profesional yang akan menjadi ladang rejeki untuk menambah penghasilan Anda saat ini.

Kedua, mempersiapkan rancangan langkah dalam mencapai keterampilan. Untuk menambahkan keterampilan (skill), Anda perlu mempersiapkan rancangan langkah yang akan Anda lakukan. Anda dapat menyusun rancangan langkah ini berdasarkan referensi yang telah didapatkan terkait keterampilan (skill) yang Anda pilih secara sistematis dan berkelanjutan. Anda dapat menggunakan timeline untuk mempermudah rancangan langkah Anda.

Ketiga, menetapkan indikator keberhasilan. Anda perlu menetapkan indikator keberhasilan untuk mengukur perkembangan keterampilan (skill) Anda. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari rancangan langkah yang telah Anda susun serta efektivitas materi pengembangan keterampilan (skill) yang Anda pelajari. Indikator keberhasilan ini dapat berupa test, penilaian kinerja ataupun pembuatan dan penjualan suatu karya.

Keempat, menghidupi kiat menjaga pengembangan keterampilan (skill). Menghidupi kiat bukanlah hal yang mudah, karena Anda akan bertarung dengan diri Anda sendiri untuk mengatasi rasa malas, menyerah, dan putus asa. Oleh sebab itu, Anda membutuhkan motivasi kuat yang dapat membangkitkan keinginan dalam diri Anda untuk melakukan berbagai tindakan untuk mengoptimalkan proses pengasahan keterampilan (skill) Anda. 

Melalui motivasi ini Anda akan terdorong untuk melakukan sesuai dengan prosedur yang sudah diajarkan atau bahkan Anda dapat melakukan suatu improvisasi. Selain itu, melalui pengalaman dan keahlian juga dapat memperkuat kemampuan Anda dalam melakukan sebuah tindakan (keterampilan). Pengalaman dan keahlian ini membuat Anda lebih terampil dalam melakukan keterampilan tersebut. Pada akhirnya, Anda perlu untuk selalu mengingat bahwasanya Anda melakukan ini semua untuk eksistensi diri dan mendapatkan penghasilan guna bertahan hidup di masa pandemi saat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun