Penulis lahir di Jakarta. Seorang ibu rumah tangga yang sedang berusaha kembali mengasah talenta menulis dan belajar blogging.
Hidup Bertetangga Berlandaskan Amanat Rasulullah
Nabi Muhammad SAW adalah panutan terbaik bagi umat Islam di seluruh penjuru dunia. Beliau adalah kekasih Allah SWT yang diberi anugerah mukjizat dan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh manusia biasa pada umumnya. Maka dari itu, beliau mempunyai sifat-sifat dan karakter yang amat patut diteladani. Kita dapat meneladani sifat dan karakter beliau terlebih di kehidupan kita sehari-hari dalam lingkup bertetangga.
Tetangga adalah sosok yang akrab dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak jarang, tetangga kita lebih mengetahui keadaan kita daripada kerabat kita yang tinggal berjauhan. Pada saat kita sakit ataupun tertimpa musibah, maka tetanggalah yang pertama membantu kita.
Oleh sebab itu, menjalin hubungan yang baik dengan tetangga akan memberikan dampak hubungan yang harmonis dalam kehidupan. Apabila hubungan antar tetangga tidak harmonis, maka akan menimbulkan masalah yang begitu besar. Amanat ini pula disampaikan oleh Rasulullah SAW yang bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya." (HR Bukhari-Muslim).
"Dan berbuat baiklah kepada tetanggamu, niscaya engkau menjadi seorang Muslim." (HR Ibnu Majah).
Dalam hadits yang lain, Rasulullah menggambarkan arti pentingnya kedudukan tetangga dengan berpesan. "Jibril terus-menerus berwasiat kepadaku (untuk berbuat baik) terhadap tetangga, hingga aku yakin ia (seorang tetangga) akan mewariskan harta kepadanya (tetangganya)." (HR Bukhari-Muslim).
Hal ini berlandaskan semakin tinggi keimanan seseorang, maka semakin mulia pula akhlaknya kepada siapa pun, termasuk kepada para tetangganya. Keluhuran akhlak seseorang merupakan bukti kesempurnaan imannya.
Sebagai umat Islam yang berakhlak dan mempunyai kewajiban-kewajiban khusus dalam meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta meneladani sifat-sifat Rasulullah sesuai dengan kehidupan kita untuk hidup bertetangga dengan harmonis.
Beberapa sifat-sifat Rasulullah yang patut kita teladani dalam kehidupan bertetangga adalah sebagai berikut:
Sifat Sidiq, yang artinya “Jujur”
Dalam kehidupan bermasyarakat bersama tetangga kita harus selalu jujur kepada siapapun baik dalam perkataan maupun perbuatan kita. Hal ini dapat kita terapkan dengan menghindari sikap yang dapat menyebabkan tetangga kita merasa tersakiti, baik berupa perbuatan ataupun, seperti perkataan mencela, membeberkan aib tetangga di muka umum, memusuhi dan jenis gangguan lainnya.
Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah hingga hari akhir, maka janganlah ia menyakiti tetangganya." (HR Bukhari).
Sifat Amanah, yang artinya “dapat dipercaya”
Kepercayaan merupakan suatu hal yang sangat mahal harganya, maka dari itu kita harus menjadi orang yang dapat dipercaya bagi siapapun. Sebaiknya kita jangan pernah merusak kepercayaan orang lain kepada kita karena bila kepercayaan itu telah hilang, maka akan sulit sekali untuk mendapatkannya kembali (pai.unida.gontor.ac.id).