Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster
Jika Surga Pindah Ke Telapak Tangan Emak
Begitu mau pamit sama tukang warung eh tangan refleks ngambil daging ayam karena tiba-tiba ingat si bungsu semalam merengek kangen ayam krispy.
Uang belanjaan tak cukup 10 apa 20 ribu. Amannya pegang 100 ribu. Bayangan dapat banyak uang kembalian, jarang terealisasi karena seringnya malah sisa seribu dua ribu. Itupun kadang -kadang ditukar kaldu ayam bubuk atau cabe rawit.
Begitulah emak-emak jika dilepas sendirian ke warung atau tukang sayur mendadak merasa jadi orang kaya. Ambil ini ambil itu begitu mau bayar baru menyadari kenyataan.
Semoga itu enggak kejadian sekarang. Rasanya TERLALU kalau masih ada emak-emak yang begitu. Masa kritis belum berakhir dan bisa jadi masih panjang. Mak,bijaklah dalam berbelanja!
Kalau mau bikin kolak,ya satu jenis saja topingnya. Kalau mau beli ikan,ya daging enggak usah. Kalau memang sudah bikin capcay ya bakwannya ditunda.
Baiknya catat dulu apa yang akan dibelanjakan hari ini. Aturlah agar yang dibeli sedikit saja.
Jangan suka nengok belanjaan orang apalagi kepikiran bikin contekan masakan!
kalau memang anggaran 5o ribu bawa aja segitu emggak usah pake jaga-jaga nambah bawa 100 ribu. Yang terjadi jadi nambah belanja kalau tahu di balik ketek masih ada uang sisa.
Lagian ya mak,belum tentu semua yang kita sajikan dilahap anak-anak. Apalagi makanan pembukanya gorengan bakwan. Dimana bakwan itu tak cukup makan satu,paling sedikit 3. Kalo sudah kenyang mengunyah bakwan,kadang kolak tak tersentuh.
Waktunya makan nasi , malah sering kali sudah kehilangan selera makan. Kadang sampai waktu tidur piring -piring masih bersih juga.
Atau, kalau mereka memaksakan diri memakan semua yang emak bikin,apa ga bakal kekenyangan tuh perut?