Saya terlahir dengan nama LELY SURYANI. Saat ini saya sebagai guru di SD N 1 Gumelem Kulon, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Propinsi Jawa Tengah, Kode Pos 53475
Cara Mencuci Kemaluan dengan Benar Secara Syar'i, Agar Rangkaian Ibadah di Bulan Suci Selalu Penuh Pahala yang Menghampiri
Cara Mencuci Kemaluan Dengan Benar Secara Syar'i, Agar Rangkaian Ibadah Di Bulan Suci Dipenuhi Pahala Yang Selalu Menghampiri
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.
Hai Para Sahabat Yang dirahmati Allah.
Pada hari ke 5 puasa Ramadhan ini, semoga semua tetap dalam lindungan Allah SWT, biqoulina Alhamdulillahirobbil alamin.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Akhiruzzaman, Nabi Penerang kehidupan,Nabi Muhammad SAW, beserta seluruh keluarga dan umatnya.
Aamiin.
Di era digital saat ini, hampir semua bidang kehidupan, dapat diakses melalui media digital. Termasuk bidang keagamaan ( Islam ) dengan berbagai kajian. Melalui WhatsApp Group, Ustadz Lalu Burhan, yang juga seorang blogger dan Pengurus DMI dan BPD AKU NTB, membagikan Tausiyahnya yang sangat bagus, dengan materi" Cara mencuci Kemaluan Dengan Benar Secara Syar'i"
Eits, jangan dulu berpikiran kotor dan jorok,jika baru membaca judulnya, dan belum membaca isinya. Tidak ada kata malu dalam urusan menyampaikan kebenaran agama. Dan jangan beranggapan jika ilmu fiqih itu jorok, karena fiqih itu menjelaskan sedetail - detailnya. Sehingga semua bisa menerapkan, mengimplementasikan atau melaksanakannya dengan benar sesuai syar'i.
Para sahabatku,
Perlu diingat pula bahwa "kebersihan adalah sebagian dari iman". Pengertian kebersihan disini adalah bersifat menyeluruh. Mulai sandang papan, dan badan, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Kebersihan ini mutlak harus dipenuhi, terlebih jika akan menjalankan sholat. Padahal di bulan Ramadhan ini sunah dengan sholat Tarawih dengan banyak rakaat.
Apa jadinya jika kita hanya mementingkan kebersihan sesuatu yang terlihat saja, dan yang tersembunyi jadi terlupakan. Contoh sesuatu yang tersembunyi adalah "kemaluan".Seringkali kita merasa telah mencuci kemaluan kita dengan bersih dan benar. Bersih belum berarti benar. Hal ini penting agar amal ibadah kita diterima.