Arsitek yang Terapis, Fotografer, menyukai menulis, eksperimen masak, tanaman, anabul, senang belajar hal baru. Buku : The Miracle of Doa, The Wonderful Sedekah
Kisah Alif, Annas dan Nenek Melalui Satu Hari Ramadhan Bersama
Alif tertawa mengiyakan.
Setelah mendapatkan tas kresek berisi takjil pilihan, mereka pun berjalan kembali ke rumah.
Tiba di rumah, mereka menyiapkan teh panas manis untuk teman takjil berbuka nanti. Meskipun mereka anak laki-laki, mereka sudah terbiasa mengerjakan beberapa pekerjaan rumah. Seperti memasak nasi dan masak air, atau menggoreng tempe dlsb.
Kemudian mereka bertiga dengan nenek duduk di meja makan.
"Dek, apakah boleh saat berpuasa kita berkumur-kumur dengan kuah soto?", tanya Alif pada Annas.
"Kita tidak boleh berkumur-kumur dengan segala sesuatu yang memiliki rasa. Apalagi rasa ingin memiliki", cepat Annas menjawab.
Alif tertawa sambil menoyor sayang kepala Annas.
Sementara, Nenek tampak sibuk dengan handphone nya. Handphone pemberian dari salah satu anaknya yang tinggal di luar kota. Mulutnya cemberut.
Mulai misuh-misuh.
Alif dan Annas berpandangan sambil nyengir. Mereka sudah paham bagaimana sang Nenek.
Meskipun sudah diajari cara menggunakan sejak HP di serahkan setahun lalu, Nenek masih gaptek. Maklumlah ya, sudah 83 tahun.