Lestari Soonard
Lestari Soonard Administrasi

Arsitek yang Terapis, Fotografer, menyukai menulis, eksperimen masak, tanaman, anabul, senang belajar hal baru. Buku : The Miracle of Doa, The Wonderful Sedekah

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

2 Plus Tips Mudik Tanpa Panik; Mudik Gratis Salah Satunya

15 April 2023   23:36 Diperbarui: 15 April 2023   23:51 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
2 Plus Tips Mudik Tanpa Panik; Mudik Gratis Salah Satunya
Ilustrasi Mudik (Pixabay)

Beberapa hari lalu nonton  video di sosmed seorang wanita yang bercerita membawa bekal 10 juta rupiah saat mudik ke daerah asal suami. Dia pikir bekal segitu sudah termasuk biaya tak terduga dan masih bisa sisa saat pulang. Betapa kagetnya, ternyata 10 juta tersebut ludes sekejap.

Memang, mudik sudah seperti tradisi yang harus dilakukan. Terutama bagi yang orang tuanya berdomisili beda kota. Setelah 11 bulan tak bertemu, rasanya tak afdol meminta maaf tanpa bertatap muka sekalian melepas kangen.

Seorang teman saya belum lama ini bercerita, jika dia ingin sekali mudik tahun ini. Karena memang tidak tiap tahun mudik. Dan sebelum ramadhan kemarin, ayahnya yang sudah sepuh harus di rawat di RS karena stroke ringan. Saat itu teman saya tidak bisa pulang menjenguk. Makanya lebaran ini dia ingin sekali bisa mudik untuk menjenguk ayah tercinta.
Tapi...terkendala biaya dan kesehatan.
Dia tidak bisa ikut program mudik gratis yang menjamur, karena kesehatannya. "Takut mengganggu yang lain", katanya.

Mudik tentu butuh biaya tak sedikit. Karena yang pulang seluruh anggota keluarga.
Duluuu...mudik dari Jakarta ke Brebes, normal di tempuh sekitar 7jam. Minimal makan sekali di perjalanan. Bensin full.
Itu baru biaya makan dan bensin. Belum untuk beli oleh2 dari Jakarta bagi keluarga di kota tujuan. Dan oleh-oleh dr kota tujuan untuk rekan-rekan di Jakarta saat kembali.
Jika kota tujuan lebih jauh, tentu butuh biaya lebih besar. Apalagi jika macet. Saya pernah menempuh jarak yang normal 7 jam, jadi 24 jam. Tentu pengeluaran untuk makan dll jadi membengkak.

Nah, berikut ini tips yang bisa dicoba agar kepala tidak cenut-cenut dan panik karena mudik :

Ilustrasi menata ulang keuangan (pexels)


1. Tata kembali keuangan
a. Buat perhitungan kasar pengeluaran untuk mudik. Biaya transportasi, biaya makan selama perjalanan, di tempat tujuan, hingga kembali, biaya beli oleh-oleh, dst.
Masukan juga biaya tak terduga.

b. Buat rencana finansial jangka panjang.
Tetapkan budget pengeluaran total untuk mudik tahun depan. Tetapkan berapa yang harus kita tabung tiap bulan.

c. Setiap gajian atau menerima sumber pemasukan lainnya, sisihkan dulu untuk tabungan termasuk untuk biaya mudik. Baru gunakan untuk kebutuhan rutin sehari-hari.

d.  Jika terima THR, langsung sisihkan untuk di tabung, baru sisanya gunakan untuk kebutuhan. Bukan langsung habiskan ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun