Liana Aisyah
Liana Aisyah Mahasiswa

hobi menyesuaikan mood

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Berjualan di Bulan Puasa: Antara Peluang Ekonomi dan Kepekaan Sosial

23 Maret 2024   13:30 Diperbarui: 23 Maret 2024   13:36 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berjualan di Bulan Puasa: Antara Peluang Ekonomi dan Kepekaan Sosial
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Saat ini umat Islam sedang menjalani Puasa Ramadan dimana kita harus menahan haus, lapar, nafsu, dan amarah. Bulan puasa ini sangat istimewa dikarenakan salah satu ibadah dari lima rukun islam. Selain sebagai ibadah bulan puasa membawa semangat dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam dunia bisnis. Berjualan dibulan puasa menawarkan peluang ekonomi yang besar, namun disisi lain menimbulkan pertanyaan mengenai etika dan kepekaan sosial.

Bulan puasa merupakan saat dimana permintaan terhadap berbagai barang dan jasa, terutama makanan dan minuman yang meningkat pesat. Banyak masyarakat yang mencari hidangan untuk berbuka puasa atau sahur, sehingga berbagai usaha kuliner baik besar maupun kecil memiliki peluang untuk meningkatkan penjualan mereka. Bahkan, dibeberapa tempat aktivitas konsumsi menjadi salah satu kegiatan sosial yang direncanakan pada malam bulan Ramadan.

Adapun kenyataan berjualan di bulan puasa juga menciptakan perubahan ekonomi yang positif. Banyak pedagang atau pelaku usaha mikro yang bergantung pada penjualan untuk meningkatkan pendepatan mereka selama bulan Ramadan. Hal ini dapat menggerakkan roda perekonomian lokal, meningkatkan lapangan pekerjaan, dan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

Namun, ditengah peluang ekonomi yang begitu menjanjikan kita juga perlu mempertimbangkan tentang kepekaan sosial. Bulan puasa tidak hanya menahan makan dan minum, tetapi juga menigkatkan kepedulian terhadap sesama. Dalam hal ini penjual harus mempertimbangkan dampak sosial dari aktivitas bisnis mereka.

Selain itu, etika bisnis yang baik selama bulan puasa juga harus diperhatikan. Penjual harus menghindari aktivitas yang tidak pantas seperti pelayanan yang kurang kepada pembeli, menaikkan harga yang tidak wajar demi mengambil keuntungan, menjual produk yang tidak sehat. Kualitas produk dan kebersihan tempat usaha juga perlu diperhatikan, mengingat kewaspadaan masyarakat terhadap makanan dan minuman yang akan dikonsumsi selama bulan puasa.

Hingga dapat disimpulkan bulan puasa merupakan waktu yang tepat untuk mencari peluang ekonomi. Namun, perlu diingat bahwa keberhasilan bisnis tidak dapat dicapai jika menurunkan nilai-nilai moral dan sosial. Dengan menggabungkan peluang ekonomi dan kepekaan sosial hal tersebut dapat memberikan peran positif bagi masyarakat secara keseluruhan.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun