Kholilatul Ummah
Kholilatul Ummah Pengacara

Love Allah, love Muhammad, love Islam, love Indonesia

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Ramadan dan Idulfitri

10 April 2024   15:25 Diperbarui: 10 April 2024   15:38 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan dan Idulfitri
Dok Pribadi

Ramadan yang secara etimologis berarti membakar, yaitu dalam terminologi membakar semua dosa-dosa, adalah salah satu momentum penting agar manusia menemukan jalan kembali untuk memurnikan jiwa. Agar manusia kembali pada kondisi fitrahnya, yaitu menjadi manusia yang penuh kasih sayang. Sebagaimana makna awal segala sesuatu diciptakan dengan citra-NYA, _bismillahirrahmaanirrahiim_ dengan menyebut asma Allah yang Maha Pengasih Penyayang.

Simbol adanya jalan saling memaafkan atas segala khilaf salah, pada saat hari raya Idul Fitri, semata untuk menyempurnakan rangkaian ibadah Ramadan yang sebulan penuh bertujuan membakar/melebur dosa, proses untuk mengembalikan fitrah manusia itu ditandailah jiwa dengan, 1). Kesiapan membangun dan menerima jiwa yang baru, yang bersih, yang indah serta lebih baik dari sebelumnya. 2). Adanya perubahan penting, yaitu hilangnya sifat-sifat yang tidak baik serta sifat yang merusak hati nurani manusia.

Andai tidak ada karunia Ramadan yang diakhiri dengan Idul Fitri, maka bisa dibayangkan betapa jiwa manusia menjadi gelap dipenuhi dengan dosa, sehingga hatinya semakin lama semakin keras, semakin sombong dan jauh dari mengenal kebenaran dan kebaikan. Sikapnya jauh dari kelembutan, kasar, akhirnya jauh dari sikap pengasih penyayang.

Dalam Ramadan pula dikenal istilah malam seribu bulan _lailatulqadar_,  Barang siapa  mendapatkannya, nilainya setara dengan mendapatkan pahala ibadah selama 84 tahun. Dimana usia manusia belum tentu sampai umur 84 itu. Maka betapa agungnya hikmah _lailatulqadar_ di bulan Ramadan yang mulia.

Tujuan Ramadan & Idul Fitri, yang paling utama adalah membentuk jiwa yang bertaqwa, agar lebih mendekat dan dekat pada-NYA. Karena itu _Inna akramakum 'indallaahi atqookum_ sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah ialah yang paling bertaqwa. Bukan ia yang paling kaya, bukan ia yang paling populer, juga bukan ia yang paling tinggi jabatannya. Maka mari dengan sepenuh hati mensyukuri nikmat Ramadan dan Idul Fitri 1445 H kali ini, sebagai karunia mulia dan penuh hikmah. Barang siapa diberi suatu hikmah, maka ia  telah diberi kebaikan yang banyaknya berlimpah.

Selamat Idul Fitri

Mohon maaf lahir dan batin

Singosari, 10 April 2024
Kholilatul Ummah

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun