Lilian Kiki Triwulan
Lilian Kiki Triwulan Penulis

La vie est une aventure

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Pernah Jadi Anak Kost, Berburu Makanan Berbuka dan Lika-Likunya Mencari Menu Hemat

22 Maret 2024   13:24 Diperbarui: 22 Maret 2024   13:56 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pernah Jadi Anak Kost, Berburu Makanan Berbuka dan Lika-Likunya Mencari Menu Hemat
Photo by sirasit gullasu on Unsplash   

Bandung, menjadi saksi kisah perantauan mahasiswi yang jauh dari keluarga. Tepatnya pada tahun 2012 - 2016, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjadi tempat menimba ilmu pendidikan tinggi. Selama itu pula, kurang lebih 4 tahun melewatkan Ramadan di tanah rantau.

Berhubung tidak ada peralatan memasak hanya magic com untuk menanak nasi, untuk lauk hampir setiap hari beli. Untuk membeli pun mencari lauk atau makanan dengan harga yang murah meriah. Puasa tahun pertama, tidak terlalu kesulitan karena beberapa waktu sempat ikut menumpang di tempat saudara.

Tahun-tahun berikutnya sudah mulai mandiri mencari makanan untuk berbuka. Kadang ada teman kost sebelah yang berbaik hati menawarkan makanan. Tapi kadang karena kesibukan di organisasi akhirnya sering beli makanan di luar.

Namanya kampus tidak pernah sepi dengan penjual makanan apalagi saat Ramadan. Jelang buka puasa di seputaran kampus banyak dijumpai pedagang-pedagang makanan yang beraneka ragam. Bandung memang terkenal dengan surganya makanan. Tinggal pilih dan beli, bsa dimakan di tempat atau di kostan.

Tahun-tahun awal pengeluaran cukup banyak, ada banyak keinginan untuk mencoba berbagai makanan yang ditawarkan. Saat itu, tertujulah pandangan saya pada satu pedagang ayam yang cukup ramai dikerubungi mahasiswa/I. Yaps, dikenal dengan sebutan Ayam Cibarengkok. Serupa dengan fried chiken dan ada juga nasinya.

Pada saat itu, harganya cukup miring nasi dengan ayam hanya di kisaran Rp 6000 sampai Rp 8000. Lumayan kan apalagi buat anak kost. Ternyata ayam cibarengkok ini juga menjadi favorit banyak mahasiswa dan menu yang sangat praktis dan irit di kantong.

Dulu bisa dikatakan hampir sering membeli ayam cibarengkok ini, karena mau beli makanan yang lainnya takut mahal dan keuangan tidak bisa dihemat. Apalagi ayam yang ditawarkan ini cukup besar, dagingnya banyak, dan ayamnya juga gurih. Ditambah dengan nasi yang dibungkus dengan daun pisang.

Tapi, lama kelamaan bosen juga kalau setiap hari harus makan ayam cibarengkok. Sesekali, tak masalah membeli makanan lainnya sekaligus untuk mencicipi cita rasa yang ditawarkan dari setiap penjual. Kadang, ada pula kelompok-kelompok mahasiswa yang berbaik hati memberikan takjil dan buka puasa gratis. Ini yang selalu diburu mahasiswa pencari menu berbuka.

Kadang bersama dengan teman-teman sengaja mendatangi masjid kampus Al Furqon namanya untuk bisa mendapatkan takjil dan makan gratis. Karena biasanya disiapkan takjil dan menu berbuka di sana. Lumayan kan apalagi untuk anak kost yang keuangannya pas-pasan.

Biar tidak bosan dengan makanan yang itu-itu saja, sesekali mencoba makan di resto enak dengan uang patungan dan mencari menu hemat. Beruntung kalau ada yang berbaik hati mentraktir untuk berbuka puasa di luar. Menu makanan yang diberikan beragam dan cita rasa yang ada pun lebih nikmat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun