Saya adalah seorang mahasiswa sosiologi yang memiliki ketertarikan dengan isu sosial terutama isu perempuan dan anak, gender dan isu terkini lainnya. Di sini saya mencoba menuangkan opini dan pendapat saya dalam melihat berbagai fenomena/isu di masyarakat.
Mudik Lebaran, Menuju Panggung "Social Climber" di Acara Kumpul Keluarga
Mudik dapat diartikan sebagai “pulang kampung”, secara harfiah berasal dari kata “udik = desa”, sehingga arti mudik dapat diterjemahkan sebagai pulang ke kampung halaman yang sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia.
Fenomena mudik hadir seiring berkembangnya urbanisasi masyarakat desa ke kota. Tradisi ini turun menurun sejak lama, dimulai sekitar tahun 1970-an, ketika kota-kota berkembang sebagai simpul sumber penghidupan sekaligus tempat singgah bagi para pendatang yang berasal dari berbagai daerah.
Tak hanya itu, perkotaan menjadi incaran para pelajar untuk menuntut ilmu. Momentum lebaran Idul Fitri menjadi waktu yang tepat bagi para urban kembali ke desa untuk berkumpul bersama keluarga setelah menjalani aktivitas yang penat dan melelahkan di padatnya perkotaan sekaligus menikmati berlebaran di kampung halaman.
Meleburnya nilai - nilai budaya dengan nilai - nilai agama yang menjadikan tradisi mudik lebaran memicu mobilisasi besar-besaran dalam satu waktu bersamaan.
Terlebih, ketika tahun 2020 dan 2021 masyarakat tidak bisa melakukan mudik karena pandemi Covid-19 dan di tahun 2022 pun mobilitas masih terbatas dengan persyaratan perjalanan masih terbilang cukup ribet.
Memasuki mudik lebaran di tahun 2023 ini, akan diperkirakan semakin riuh dan padat seperti tahun - tahun sebelum pandemi karena sudah tidak ada lagi kekhawatiran masyarakat melakukan perjalanan jauh dan tidak perlu memenuhi banyak persyaratan.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan pemerintah telah resmi menetapkan waktu Cuti Bersama Lebaran 2023 pada tanggal 19-25 April 2023.
Momentum mudik lebaran selalu menjadi agenda meriah mengingat akan berkumpul bersama keluarga untuk silaturahmi dan menikmati romantisme nuansa kampung halaman.
Ditambah lagi, bayang-bayang takbir raya aidilfitri, berziarah ke makam, makan opor dan agenda lainnya menjadi bagian yang paling dinantikan.
Namun, di balik sakralnya ramadhan dan meriahnya mudik saat lebaran ada beberapa bagian momen berkumpul keluarga besar yang dibumbui “Social Climber” atau ajang pamer kesuksesan.