Seorang Ibu rumah tangga yang sangat senang membacakan buku untuk ketiga anaknya
Filosofi Tradisi Saling Memaafkan di Hari Raya Idul Fitri
Minal aidin wal faidzin Mohon maaf lahir dan batin adalah ucapan yang biasa disampaikan saat hari raya idul fitri, meskipun sebenarnya mengucap selamat Hari Raya Idul Fitri itu tidak pernah dicontohkan oleh rasulullah SAW namun tidak ada juga larangan dari beliau untuk mengucapkannya
Di dalam ajaran Islam, saling memaafkan itu dapat dilakukan kapan saja dan tidak harus dilakukan setelah ibadah puasa Ramadhan. Melainkan, seseorang yang berbuat salah harus segera meminta maaf
Untuk itu, Memafkan orang lain tidak mesti hanya dilakukan pada hari raya. Jumhur ulama sampai bersepakat bahwa hukum mengucapkan Selamat Lebaran atau Selamat Idul Fitri itu mubah (boleh)
Di Indonesia, tradisi memaafkan di hari raya memiliki filosofi yang diceritakan oleh seorang budayawan Dr. Umar Khayam. Menurutnya, tradisi lebaran merupakan akulturasi budaya Jawa dan Islam yang digabungkan guna menjaga kerukunan dan kesejahteraan masyarakat.
Hingga kini akhirnya tradisi itu meluas ke seluruh wilayah di Indonesia yang biasa disampaikan dengan cara sungkem maupun halal bi halal
Sungkem sendiri berasal dari budaya Jawa. Dengan sungkem kepada orang yang lebih tua dianggap sebagai sesuatu perbuatan yang terpuji dan tidak berarti sebuah kerendahan derajat.
Sedangkan halal bi halal diduga sebagai tradisi yang berawal dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara I atau yang dikenal dengan Pangeran Sambernyawa, seperti yang tertulis dalam sebuah sumber di sekitar Keraton Surakarta.
Setelah dilaksanakannya sholat Idul Fitri, demi mengefektifkan waktu, maka diadakan sebuah pertemuan antara raja dengan para punggawa dan prajurit secara bersamaan di balai istana.
Mereka semua dengan tertib melakukan sungkem dengan raja dan permaisuri. Hingga kemudian, kegiatan itu ditiru oleh para organisasi Islam dan dikenal dengan istilah halal bihalal.
Karna halal bi halal adalah media silaturahmi yang positif, maka tradisi ini masih dilanjutkan hingga sekarang
itulah filosofi tradisi dari saling memaafkan di hari raya idul fitri, mengingat tujuan dari puasa Ramadhan yaitu menghapus dosa-dosa di waktu yang lampau. Maka Hari Raya Idul Fitri adalah momen yang tepat untuk saling meminta maaf kesalahan masing-masing secara bersamaan