Lis Liseh
Lis Liseh Apoteker

Apoteker dan Pengajar di Pesantren Nurul Qarnain Jember | Tertarik dengan isu kesehatan, pendidikan dan filsafat | PMII | Fatayat NU. https://www.facebook.com/lis.liseh https://www.instagram.com/lisliseh

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menu Sahur Sehat #AntiRibet Ala Apoteker

13 Mei 2019   14:51 Diperbarui: 13 Mei 2019   14:55 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu Sahur Sehat #AntiRibet Ala Apoteker
Menu sahurku yang anti ribet. Biskuit Gandum (sumber karbohidrat kompleks), susu coklat (sumber protein), dan buah kesukaanku, apel.

Nah, mari kita bijak menyusun menu sehat santap sahur. Apa menu sahur kalian tadi dini hari? Kalau menu sahur saya hari ini adalah segelas susu coklat, biskuit gandum dan apel. Nggak ribet kan menu sahur saya?  Kenapa? Karena saya tipe orang yang kurang suka makan nasi saat sahur dan kekenyangan saat sahur membuat perut saya tidak nyaman saat pagi. Terlebih saya masih sendiri, jadi tidak masalah dengan menu makan yang seadanya, namun jika kompasianers yang tinggal dengan keluarga besar dan cenderung sahur dengan banyak menu, maka aturlah menu dengan mempertimbangkan ulasan di atas tadi. Menu yang anti ribet sering menjadi pilihan praktis, sebab saya lebih suka bangun jam setengah empat dengan niat mengakhirkan sahur sesuai sunah Rasul (selain agar bisa tidur lebih lama hehe). Beberapa orang merasa tidak nyaman makan sahur karena waktu yang digunakan bukanlah waktu normal tubuh untuk makan. Namun, karena sahur memiliki keutamaan dan berfungsi untuk menyiapkan diri saat berpuasa, maka aturlah menu sahur kalian dengan menu yang bisa merangsang nafsu makan namun juga sehat dan tentunya tidak ribet dengan persiapan yang lama untuk memasak. 

Selain itu, ada beberapa menu yang harus kita hindari saat sahur agar tidak menyebabkan sistem pencernaan kita tidak nyaman. Berikut penjelasannya:

Gorengan

Gorengan atau makanan berminyak dapat memicu radang tenggorokan, sehingga puasa kita bisa menjadi terganggu. Minyak goreng juga mengandung minyak trans yang dapat membuat perut kembung dan memicu kanker, terutama minyak goreng yang digunakan sampai beberapa kali untuk menggoreng. Jika masih tetap ingin makan lauk yang digoreng saat sahur, cobalah ganti minyak gorengnya dengan minyak zaitun agar lebih sehat.

Pedas dan Bersantan

Puasa bertujuan melatih hawa nafsu kita, termasuk pula nafsu makan. Bagi kompasianers yang pencinta pedas dan bersantan, kurangi dulu atau hindari terutama saat sahur sebab makanan pedas dan bersantan dapat memicu peningkatan asam lambung, sehingga dapat mengiritasi lambung, dan menyebabkan gangguan pencernaan. 

Makanan Cepat Saji

Segala yang instan tidak baik, termasuk pula makanan. Sebab makanan cepat saji atau makanan instan mengandung banyak pengawet yang dapat mengganggu kesehatan. Selain itu juga kenyang yang ditimbulkan bersifat sementara, sehingga akan mudah lapar. Jadi, buang jauh-jauh makanan instan dalam menu sahur kompasianers ya!

Selain makanan dan minuman, ada lagi yang perlu diperhatikan khususnya bagi kompasianers yang sedang mengkonsumsi obat, baik bagi yang sedang sakit atau obat yang berupa suplemen agar tetap bugar selama puasa. Agar puasanya tetap lancar meski sedang sakit, perhatikan pula bagaimana cara penggunaan obat saat puasa (Baca: Bagaimana Konsumsi Obat Saat Puasa). 

Semoga puasa kompasianers berjalan lancar dan sempurna hingga Hari Kemenangan. Jaga menu makan sehat kompasianers saat buka puasa dan sahur, jangan sampai kekenyangan atau berlebihan. Sebab segala yang berlebihan itu tidak baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun