Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Selain Pahala, Dampak Kesehatan Ini Bisa Didapat Ketika Kamu Berpuasa

17 Mei 2019   13:10 Diperbarui: 18 Mei 2019   07:49 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selain Pahala, Dampak Kesehatan Ini Bisa Didapat Ketika Kamu Berpuasa
ilustrasi | picswe.com

Baca Juga : Dari Sahur sampai Iftar, Aturan Makan Ini Bisa diikuti agar Puasamu Makin Lancar

Turun kolesterol juga bisa

Saat puasa, kolesterol juga bisa menjadi turun,lho. Penelitian berjudul "The Effect of Ramadan Fasting on Body Composition and Metabolic Syndrome in Apparently Healthy Men" yang telah dipublikasikan pada American Journal of Men's Health tahun lalu bisa menjadi buktinya.

Dimana dari hasil penelitian diketahui bahwa ada perubahan yang signifikan dalam parameter darah yaitu penurunan LDL (Low Density Lipoprotein, yang sering dijuluki sebagai kolesterlo jahat) selama bulan Ramadan dibandingkan dengan sebelum dan setelah Ramadan.

Baca Juga : Alasan Mengapa Kolesterol dibilang "Jahat" dan "Baik"untuk Tubuhmu

Lagi-lagi ini bisa terjadi jika pola makan kita bisa dijaga selama puasa. Kalau masih saja asal-asalan makan seperti lebih suka jajanan goreng-gorengan, jarang makan sayur buah-buahan ditambah malas gerak. Ya, sadar diri saja.

Lebih Bahagia

Yang tak kalah menarik adalah dampak puasa yang sering dibilang tidak bisa kita beli dengan uang, kebahagiaan.

Beberapa hari memasuki Bulan Ramadan, tubuh akan mulai menyesuaikan diri dengan pola makan dan minum yang baru. Penyesuaian ini membuat tubuh melepaskan kadar endorfin yang lebih tinggi dalam darah. Hal ini yang kemudian membuat kita lebih waspada, lebih bahagia dan berdampak pada kesehatan mental yang lebih baik.

Namun, dampak kesehatan yang positif ini diketahui bersifat sementara. Hanya selama puasa saja. Belum banyak penelitian yang mengkaji apakah efek puasa dapat bertahan dalam jangka panjang. Oleh sebab itu, jangan senang dulu jika sudah turun berat badan. Kalau pola makan yang sudah baik  berubah lagi ketika Ramadan usai, angka itu hanyalah angka yang singgah sebentar lalu hilang. Bhayy!

Nah, tinggal kesadaran masing-masing saja nih. Selamat berpuasa ges!

Salam,

Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun