Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Memandang Ramadan untuk Kita Semua, tanpa Beda-beda

30 Mei 2019   22:23 Diperbarui: 30 Mei 2019   22:49 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memandang Ramadan untuk Kita Semua, tanpa Beda-beda
ilustrasi | https://www.experd.com

Bukber yang Membuat Kita Lupa Beda

Puasa yang tidak lepas dari bukber, buka puasa, juga jadi salah satu momen puasa yang tak hanya berlaku bagi umat muslim saja. Bukber tercipta untuk semua.

Ya, undangan bukber hari ini (dan yang dulu-dulu) tidak hanya dikhususkan bagi mereka yang puasa, bagi yang tidak pun boleh mengikutinya. Sebab dalam bukber bukan hanya soal membatalkan puasa dengan makan minum, ada kebersamaan yang juga diciptakan. Ada silaturahmi yang coba dieratkan tanpa memandang sekat agama.

Sedikit cerita, saya sebenarnya sering terharu jika harus berbuka dengan mereka yang sebenarnya tidak diwajibkan puasa karena alasan agama kami yang berbeda. Terharu karena mereka tetap menghargai saya untuk tidak mencoba makan dan minum dulu dan ikut menunggu. Bahkan kadang ada yang tiba-tiba membelikan saya makanan tambahan untuk berbuka, "takut saya kelaparan setelah lama puasa," katanya.

Tidak sampai sana saja, saya juga sering tidak enak hati karena tiba-tiba tagihan bukber jadi ditiadakan. Menjadi gratis. Kan jadi enak. #eh

Ya, bulan Ramadan ternyata bukan sekadar bagi umat Muslim, tetapi mereka yang lain juga turut andil dalam memberikan kebaikan-kebaikan di bulan yang baik ini. Bulan Ramadan yang pasti akan selalu saya rindu, atau kita tanpa melihat beda.

Semoga dengan semangat keberagaman yang ada, kita tetap bisa jalan bersama-sama. Mencapai satu tujuan. Apalagi kalau bukan persatuan Indonesia. Aamiin. 

Lagi serius nih akutu!

Salam,

Listhia H. Rahman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun