Listhia H. Rahman
Listhia H. Rahman Ahli Gizi

Lecturer at Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik ❤ Master of Public Health (Nutrition), Faculty of Medicine Public Health and Nursing (FKKMK), Universitas Gadjah Mada ❤ Bachelor of Nutrition Science, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro ❤Kalau tidak membaca, bisa menulis apa ❤ listhiahr@gmail.com❤

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Minimalisir Sakit agar Ibadah Maksimal

28 April 2020   21:40 Diperbarui: 2 April 2022   10:37 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minimalisir Sakit agar Ibadah Maksimal
ilustrasi | www.freepik.com/

Puasa tidak hanya mengajarkan kita untuk menjadi insan yang bertakwa, pun mengajari betapa pentingnya menjaga pola sehat selama Ramadan. 

Sebab jika puasa dilakukan dengan benar, lebih banyak manfaat yang kita dapat daripada kesusahannya. Berikut adalah beberapa sakit ringan dengan cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya.

1. sakit kepala

Keluhan sakit kepala selama Ramadan juga diketahui menjadi tinggi dibandingkan waktu yang lain. Hal yang dapat menjadi penyebab sakit kepala bagi orang yang berpuasa antara lain adalah keadaan putus kafein (caffeine withdrawal), hipoglikemia (gula darah yang rendah), dan dehidrasi.

Untuk mengatasi sakit kepala akibat kafein, memang ada baiknya dilakukan dengan mengurangi konsumsi kopi 1-2 minggu sebelum bulan Ramadan tiba. Jika belum sempat melakukannya, sakit kepala akibat kafein akan berangsur mereda seiring waktu karena tubuh mulai beradaptasi. 

Kalaupun ingin mengkonsumsinya, bijaklah dalam memilih waktu meminumnya. Konsumsi kafein saat buka puasa tidak dianjurkan, karena dalam keadaan perut kosong dapat menaikkan asam lambung. 

Minumlah sesudah makan besar, tetapi pastikan tidak terlalu mepet waktu istirahat agar tidak susah tidur. 

Sedangkan untuk keadaan hipoglikemia, pilihlah makanan dengan Indeks Glikemik yang rendah agar gula darah tetap terkontrol  seperti beras merah, gandum utuh, beberapa sayur dan buah (brokoli, wortel, apel dsb). 

Pemenuhan cairan juga perlu diperhatikan, pintar-pintarlah mencukupinya ketika waktu diperbolehkan berbuka akan tubuh tetap terhidrasi.

2. rasa panas di dada: "Heartburn"

Pernah merasa panas di daerah dada selama puasa? Namanya heartburn. Umunya tidak berbahaya tetapi cukup menganggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun