Julianda BM
Julianda BM Administrasi

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan Penuh Berkah, Dompet pun Tetap Sehat: Kiat Cerdas Mengelola Keuangan di Bulan Suci

19 Maret 2024   05:12 Diperbarui: 19 Maret 2024   05:32 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan Penuh Berkah, Dompet pun Tetap Sehat: Kiat Cerdas Mengelola Keuangan di Bulan Suci
Ilustrasi. Sumber gambar: liputan6.com

Oleh: Julianda BM

Bulan Ramadan, bulan penuh berkah dan ampunan, telah tiba. Di bulan ini, umat Islam di seluruh dunia berpuasa dari terbit hingga terbenamnya matahari. 

Puasa bukan hanya menahan lapar dan dahaga, tetapi juga melatih diri untuk mengendalikan hawa nafsu, termasuk dalam hal keuangan.

Namun, tak jarang Ramadan justru menjadi bulan di mana pengeluaran melonjak. 

Godaan kuliner khas Ramadan, ajakan buka bersama, dan persiapan Hari Raya Idul Fitri bisa membuat dompet menipis. 

Tak perlu khawatir, berikut beberapa kiat cerdas mengelola keuangan di bulan Ramadan agar dompet tetap sehat:

1. Buat Perencanaan Keuangan yang Matang

Langkah pertama adalah membuat perencanaan keuangan yang matang. 

Hitunglah seluruh pemasukan dan pengeluaran bulanan Anda. 

Buatlah anggaran khusus untuk Ramadan, termasuk untuk kebutuhan sahur, buka puasa, zakat, fitrah, dan persiapan Hari Raya.

- Contoh:

Misalkan pendapatan Anda per bulan adalah Rp 5.000.000. Anggarkan 50% (Rp 2.500.000) untuk kebutuhan pokok, 20% (Rp 1.000.000) untuk kebutuhan Ramadan, 10% (Rp 500.000) untuk tabungan, dan 20% (Rp 1.000.000) untuk kebutuhan lainnya.

2. Prioritaskan Kebutuhan, Bukan Keinginan

Di bulan Ramadan, banyak godaan untuk membeli berbagai macam makanan dan minuman yang lezat. 

Bedakan antara kebutuhan dan keinginan. Prioritaskan kebutuhan pokok dan hindari membeli barang-barang yang tidak esensial.

- Contoh:

Kebutuhan pokok untuk Ramadan adalah bahan makanan untuk sahur dan buka puasa, seperti beras, minyak goreng, telur, daging, dan sayuran. 

Hindari membeli makanan siap saji yang mahal dan kurang sehat.

3. Atur Anggaran untuk Buka Bersama

Buka bersama merupakan tradisi yang dinanti-nanti di bulan Ramadan. 

Namun, jangan sampai tradisi ini menjadi beban keuangan. 

Atur anggaran khusus untuk buka bersama dan patuhi anggaran tersebut.

- Contoh:

Anggarkan Rp 50.000 per orang untuk buka bersama. 

Jika Anda ingin buka bersama dengan 10 orang, maka anggarannya adalah Rp 500.000. 

Carilah tempat makan yang sesuai dengan anggaran Anda.

4. Masak Sendiri Lebih Hemat

Memasak sendiri makanan sahur dan buka puasa jauh lebih hemat daripada membeli makanan siap saji. 

Selain itu, Anda juga dapat memastikan kebersihan dan kandungan gizi makanan.

- Contoh:

Anda dapat memasak menu sahur yang sederhana dan bergizi seperti nasi goreng, mie goreng, atau bubur. 

Untuk buka puasa, Anda dapat memasak opor ayam, rendang, atau gulai.

5. Manfaatkan Promo dan Diskon

Banyak supermarket dan toko yang menawarkan promo dan diskon selama Ramadan. 

Manfaatkan promo ini untuk membeli kebutuhan pokok dan bahan makanan.

- Contoh:

Anda dapat mencari informasi promo dan diskon di koran, majalah, atau internet. 

Anda juga dapat mengikuti akun media sosial supermarket dan toko favorit Anda untuk mendapatkan informasi terbaru tentang promo dan diskon.

6. Hindari Berhutang

Hindari berhutang untuk memenuhi kebutuhan Ramadan. 

Hal ini hanya akan menambah beban keuangan Anda di kemudian hari.

- Contoh:

Jika Anda membutuhkan uang tambahan, Anda dapat mencari pekerjaan sampingan atau menjual barang-barang yang tidak lagi Anda gunakan.

7. Menabung untuk Hari Raya

Sejak awal Ramadan, sisihkan sebagian uang Anda untuk ditabung sebagai persiapan Hari Raya. 

Hal ini akan membantu Anda menghindari pengeluaran berlebihan saat Hari Raya tiba.

- Contoh:

Anda dapat menabung Rp 100.000 per hari. Dalam satu bulan, Anda akan mendapatkan tabungan sebesar Rp 3.000.000.

8. Berbagi Kebahagiaan dengan Bijak

Ramadan adalah bulan yang penuh dengan berbagi. Berbagilah dengan sesama dengan bijak sesuai dengan kemampuan Anda.

- Contoh:

Anda dapat memberikan zakat, fitrah, atau sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan. Anda juga dapat membantu tetangga Anda yang kurang mampu.

9. Gunakan Aplikasi Pengelola Keuangan

Gunakan aplikasi pengelola keuangan untuk membantu Anda melacak pengeluaran dan memastikan Anda tidak melebihi anggaran.

- Contoh:

Ada banyak aplikasi pengelola keuangan yang tersedia di Google Play Store dan App Store. Anda dapat memilih aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

10. Evaluasi Keuangan Secara Berkala

Luangkan waktu untuk mengevaluasi keuangan Anda secara berkala, minimal setiap minggu. 

Hal ini untuk memastikan Anda tetap berada di jalur yang benar dan mencapai tujuan keuangan Anda.

- Contoh:

Catat semua pengeluaran Anda selama seminggu. Bandingkan pengeluaran Anda dengan anggaran yang telah Anda buat.

Jika pengeluaran Anda melebihi anggaran, Anda perlu melakukan penyesuaian.

Hal-hal lain yang perlu diperhatikan untuk menunjang finansial yang sehat selama Ramadhan, yakni:

Gunakan metode pembayaran tunai. Dengan menggunakan uang tunai, Anda akan lebih sadar dengan pengeluaran Anda.

Buat daftar belanja sebelum pergi ke supermarket. Hal ini untuk membantu Anda menghindari pembelian impulsif.

Gunakan transportasi umum atau kendaraan pribadi yang hemat bahan bakar.

Lakukan kegiatan yang bermanfaat dan tidak mengeluarkan banyak biaya. Contohnya, Anda dapat membaca buku, menonton film di rumah, atau berolahraga.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda dapat mengelola keuangan dengan baik di bulan Ramadan. 

Dompet Anda akan tetap sehat dan Anda dapat menikmati Ramadan dengan penuh berkah.

Ingatlah, Ramadan bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang melatih diri untuk mengendalikan hawa nafsu, termasuk dalam hal keuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun