lukmanbbs
lukmanbbs Guru

Ngaji pikir dan dzikir

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Akal Butuh Asupan Ngaji

4 April 2023   11:58 Diperbarui: 4 April 2023   11:59 756
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akal Butuh Asupan Ngaji
Penulis bersama teman ngaji Puasanan di PonPes Assalafiyah Luwungragi Brebes, yang di asuh oleh KH. Subhan Ma'mun.

Aktivitas ibadahpun memiliki tujaun agar terlihat dan tercatat oleh para Malaikat yang kemudian saat dilaporkan kepada Allah Swt. Catatan kehidupannya berisi hal-hal yang baik.

Sistem pengajian yang diampuh oleh KH. Subhan Ma'mun tidak mengenal usia dan jenjang pendidikan. Sehingga terlihat peserta ngaji ada yang masih mudah dan sudah tidak mudah lagi, ada yang membawa kitab saat ikut mengaji, adapula yang hanya  mendengarkan saja istilah keren "Jiping" (ngaji kuping)

Sedangkan tema-tema yang disampaikan sesuai dengan apa yang ada didalam kitab yang dikaji yaitu saat Ramadhan 1444 H, kitab Ihya Ulumuddin, Seperti tema pada ngaji kali ini, senin (3/4/2023) tentang ilmu yang terbagi dalam fardu 'ain dan kifayah.

Imam al-Ghazali membagi ilmu ke dalam dua jenis yakni ilmu yang fardhu'ain dan ilmu yang fardhu kifayah. Ilmu fardhu 'ain adalah ilmu yang wajib dipelajari oleh setiap manusia, sedangkan ilmu yang fardhu kifayah adalah ilmu yang apabila sudah ada seseoran atau sekelompok orang yang mempelajarinya maka kewajiban ini gugur pada masyarakat lainnya dalam suatu daerah tersebut.

Fardlu 'ain adalah ilmu yang menjadikan ibadah menjadi sah, ilmu yang mengesahkan aqidah, dan ilmu yang menjadikan hati bersih.

Fardhu ain juga meliputi belajar ilmu kalam, akidah, fikih, agama dan hal-hal yang berhubungan dengan akhirat.

Sedangkan fardhu kifayah apabilah salah satu sudah mengerjakan maka gugur kewajibannya bagi yang lain. Seperti belajar ilmu komunikasi dan bangunan.

KH. Subhan Ma'mun menyampaikan kepada jamaah, bahwa belajar tidak mengenal usia dan tempat kalaupun harus di negara orang lain. Ilmu jauh harus dikejar, walaupun sampai di negeri Cina, dengan melihat mereka lebih maju dalam sisi beradaban.

Persoalan belajarpun tidak boleh malu, bagi seorang laki-laki kepada perempuan atau suami pada istri, yang kebetulan istrinya dari sisi agama lebih pandai.

Kesempatan yang luas Allah Swt berikan kepada manusia untuk belajar atau ngaji jangan sia-siakan. Selagi masih banyak ulama mengajarkan Agama Islam, membuka tempat pengajian. Karena Allah akan mengakat ilmu dengan meninggalnya para ulama.

Berbahagialah seseorang yang masih mendapatkan bimbingan ulama dan dekat dengannya, apalagi yang membuka tempat pengajian untuk mengaji bersamanya. Selagi ada kesempatan ngaji maka ngajilah, jangan sampai menyesal kemudian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun