Nomine Best in Opinion 2021 dan 2022 | Penulis amatir yang tertarik pada isu sosial-budaya, lingkungan dan gender | Kontak : lunaseptalisa5@gmail.com
Mengasah Kecerdasan Intelektual, Emosional dan Spiritual di Bulan Ramadan
Bulan Ramadan sejatinya melatih kita untuk menjadi hamba yang produktif dan disiplin. Dari aturan dasar saja, yaitu tidak boleh makan dan minum sampai waktu tertentu sebenarnya melatih kita untuk disiplin dalam menjaga pola makan. Tak heran jika banyak pakar menyebut bahwa puasa bermanfaat bagi kesehatan.
Lebih jauh lagi, Ramadan juga merupakan bulan pendidikan agar kita lebih disiplin dalam mengelola dan memanfaatkan waktu. Ketika Ramadan, beberapa kegiatan yang sekiranya menguras terlalu banyak tenaga biasanya akan dikurangi.
Aktivitas-aktivitas yang bisa membatalkan maupun mengurangi pahala puasa sudah seharusnya dihindari. Dengan demikian, kita sebenarnya punya lebih banyak waktu luang di bulan Ramadan.
Meski segala aktivitas yang baik dapat bernilai ibadah, kalau seharian hanya kita habiskan untuk tidur, puasa kita bakal sia-sia bukan?
Daripada waktu kita terbuang percuma, Ramadan akan lebih bermakna jika kita bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan skill dan kualitas intelektual, emosional maupun spiritual.
Adakah Kompasianer yang sedang mempelajari hal baru atau sekadar menjalani hobi baru?
Jika iya, manfaatkan saja waktu-waktu luang di bulan Ramadan ini untuk mengusir kebosanan saat sedang menunggu azan maghrib berkumandan.
Di bulan Ramadan, umat Islam tidak hanya berpuasa, tapi juga dianjurkan untuk banyak melakukan amal saleh lainnya seperti salat tarawih, membaca Al-Quran, bersedekah, memperbanyak zikir dan doa dan sebagainya. Dari sini saja sudah jelas bahwa waktu-waktu di bulan Ramadan adalah saat yang tepat untuk mengasah dan meningkatkan spiritualitas.
Saya memanfaatkannya dengan menerapkan "one day one juz" (satu hari satu juz). Karena aktivitas yang saya lakukan di pagi hingga sore, malam hari rasanya sudah lelah dan mengantuk sehingga saya tidak kuat kalau harus membaca satu juz Al-Quran langsung. Oleh karena itu, saya sengaja memecahnya menjadi beberapa halaman untuk dibaca di waktu-waktu lainnya (biasanya setelah salat 5 waktu).
Misalnya, juz 1 totalnya ada 30 halaman. Supaya lebih ringan, setiap selesai salat saya akan membaca minimal 6 halaman agar bisa menamatkan juz 1 dalam sehari.
Content Competition Selengkapnya
Bercerita +SELENGKAPNYA
Ketemu di Ramadan

Ketemu di Ramadan hadir kembali. Selain sebagai ajang buka puasa bersama Kompasianer, ada hal seru yang berbeda dari tahun sebelumnya. Penasaran? Tunggu informasi selengkapnya!