Herlya Inda
Herlya Inda Administrasi

I am the ordinary mom, love Kids, Playing, sometimes writing bout me & Kids activity and homeschooling. visit my blog at https://www.herlyaa.com/

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mendapatkan Kesenangan Saat Berbelanja Tetap Bisa Tanpa Perlu Kalap

2 Mei 2020   20:13 Diperbarui: 2 Mei 2020   20:18 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mendapatkan Kesenangan Saat Berbelanja Tetap Bisa Tanpa Perlu Kalap
Isi Belanjaan -dokpri

Mendapat poin dan hadiah kemenangan

Permainan yang paling ditunggu adalah ketika menghitung hasil.  Tidak selalu, tapi beberapa kali saya memberikan previlege yang untuk beberapa orang bernilai kecil atau justru lebih besar, adalah relatif.  Biasanya saya memberi 10 ribu rupiah untuk mereka, terserah mau dibelanjakan apa, tetap dengan catatan jika berupa makanan, bukanlah jenis yang mereka tidak boleh konsumsi.  Jika sedang tidak ingin apa-apa, kadang mereka menyimpannya di celengan masing-masing di rumah atau nyeleng di masjid keesokan harinya, bahkan pernah menawarkan uang tersebut untuk membayar parkir.

Kalap di saat pendemik

Saat awal-awal pendemik, saya akui cukup terpengaruh dengan keadaan.  Ada perasaan kecemasan jika akses belanja dibatasi, bagaimana jika stok barang di rumah justru limit? Belum lagi melihat pemberitaan bagaimana gejolak masyarakat berbelanja dengan tujuan stok kebutuhan akibat ketakutan kelangkaan barang.  Awalnya saya berpikir mencoba melakukan hal yang sama, namun disisi lain saya kembali melihat untung rugi dari tindakan tersebut.  Meskipun yang dibeli bisa saja berupa barang yang tahan lama disimpan, namun seberapa banyak yang akan dibeli? Bagaimana cara menyimpannya? Termasuk pertimbangan mengeluarkan dana cadangan diluar dana belanja normal.

Yaah...akal sehat bisa saja mengalahkan perasaan, namun kalap atau lupa diri bisa kita atur jika kita mencoba berpikir lebih tenang.   Kalap mungkin tidak berlaku buat yang punya dana lebih, namun semakin manfaat jika dialihkan untuk yang lebih membutuhkan.  Apalagi kalap hanya sebuah alasan untuk sebuah kesenangan, karena kesenangan dalam berbelanja bukan berarti membuat kita harus kalap, bagaimana menurut kamu?

kompasianer palembang (sumber :fb kompal)
kompasianer palembang (sumber :fb kompal)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun