Ramadhan di Desa Puncu
Di tahun ini masyarakat juga melakukan renovasi masjid yang bernama Masjid Darunnajah. Renovasi yang dilakukan adalah mengecat ulang tembok, pilar, plavon, pagar, sekat dari kayu, dan membersihkan tempat parkir.
Terhitung sudah satu minggu renovasi masjid yang dilakukan sejak tanggal 18 Maret 2022 sampai minggu kemarin tanggal 25 Maret 2022. Warga yang rumahnya berada di sekitar masjid berbondong -- bondong dating untuk membantu merenovasi masjid.
Meskipun sudah ada tukang atau ahli khusus yang diberi taggung jawab. Menyebutkan tentang masjid aku jadi ingat sekitar sudah dua atau 3 minggu ini ketika hari jumat tidak hanya laki -- laki saja yang ikut shalat jumat, dari kalangan wanita juga ikut serta shalat jumat khusus untuk yang sudah lansia dengan alasan dari pemuka agama kalau yang masih remaja atau muda ikut shalat jumat nanti tidak enak di pandang, karena wanita juga pada dasar hukumya tidak wajib untuk mengikuti shalat jumat. Kalau di desa kalian bagaimana? Apakah sama dengan desaku?.
Ada satu lagi kegiatan menyambut Ramadhan yang pasti dilakukan setiap tahunn dan tidak pernah absen adalah membaca tahlil atau seperti yang aku sebutkan di awal tadi yakni, Megengan.
Baca tahlil atau Megengan di lakukan satu hari sebelum puasa atau ba'da maghrib sebelum shalat tarawih yang pertama. Namun, di tahun 2022 ini desa tempat tinggalku baca tahlil atau Megengan dilakukan hari Kamis dua sebelum puasa untuk yang berpatokan kepada pondok Sumbersari terletak di desa tetangga atau tiga hari sebelum puasa yang berpatokan dengan kementrian agama pemerintah.
Tidak dilakukan seperti biasa karena hari kamis di desaku merupakan hari untuk membaca yasin dan tahlil di rumah warga yang sudah ada jadwalnya sendiri.
Jadwal ini di tentukan dengan mengocok kotak yang berisi nama kepala rumah tangga dan yang keluar namanya itulah yang akan menjadi tuan rumah di minggu berikutnya untuk membaca yasiin dan tahlil.
Kamis ini pada tanggal 31 Maret 2022 yang biasaya di gunakan membaca yasiin dan tahlil di alihkan hanya membaca tahlil di Masjid Darunnajah. Bacaan tahlil dimulai ba'da maghrib setelah shalat di teras masjid, penduduk sekitar masjid baik dari yang dekat atau jauh sekalipun membawa takir atau berkat yang berisi nasi, telur, mie, sambal goreng, kue apem, pisang, peyek dikumpulkan di tengah dan akan dibacakan doa tahlil.
Setelah selesai membaca tahlil takir tadi akan dibagikan kepada warga yang datang settiap orang membawa dua sampai tiga takir atau ada yang membawa pulang sampai lebih dari lima karena banyaknya warga yang membawa takir di bandingkan dengan yang membawa pulang. Contohnya sepert si A membawa takir sejumlah tiga tapi hanya membawa pulang dua.
Bisa kalian simpulkan jika ada 20 orang yang membawa takir dengan jumlah tiga dan hanya membawa pulang dua akan mubazir takir yang tersisa jika tidak dibawa pulang.