Mahir Martin
Mahir Martin Guru

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Sayyidah Aisyah dan Turunnya Wahyu

4 April 2022   22:11 Diperbarui: 4 April 2022   22:20 1810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sayyidah Aisyah dan Turunnya Wahyu
Kitab Shahih Bukhari (sumber: muslim.or.id)

Isi kandungan hadits ini selaras dengan apa yang disampaikan Allah dalam Al-Quran. Dijelaskan bahwa wahyu turun dibalik tabir atau melalui perantara malaikat yang datang langsung menyerupai seorang laki-laki (QS. Ash-Shura : 51).

Wahyu ini juga yang membuat baginda Nabi terbimbing sehingga terpelihara dari kesalahan. Oleh karenanya, baginda Nabi biasa kita sebut maksum. 

Ketika ada kesalahan dalam prinsip, Allah yang langsung menegur baginda Nabi melalui wahyu. Kita banyak menemukan ayat teguran dalam Al-Qur'an.

Pemeliharaan Allah terhadap kemaksuman baginda Nabi diperkuat dalam wahyu Al-Quran. Disebutkan bahwa ucapan Nabi itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya (QS. An-Najm : 3-4).

Jadi, semua ucapan Nabi itu wahyu. Ada yang benar-benar wahyu Al-Quran. Ada yang bukan wahyu, tetapi sejatinya memiliki substansi wahyu, yaitu hadits.

Oleh karenanya, kita sebagai umatnya, semestinya sebisa mungkin berusaha untuk terus menambah kecintaan kita (mahabbah) kepada baginda Nabi. 

Caranya? Dengan terus belajar dan mengamalkan ucapan Nabi yang wahyu (Al-Qur'an), dan yang memiliki substansi wahyu (Hadits). Kedua hal inilah yang menjadi pedoman dalam hidup kita.

* Refleksi Kajian Ramadan Masjid Inti Iman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun