Mahir Martin
Mahir Martin Guru

Penulis: Satu Tahun Pembelajaran Daring, Dirayakan atau Disesali? (Penerbit Deepublish, 2021); Hikmah Pandemi Covid-19 Relevan Sepanjang Masa (Guepedia, 2021); Catatan dari Balik Gerbang Sekolah untuk Para Guru (Guepedia, 2022); Motto: Reflection Notes: Ambil hikmahnya...

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Rasa Malu

13 April 2022   18:43 Diperbarui: 13 April 2022   18:45 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rasa Malu
Kitab Shahih Bukhari (sumber: muslim.or.id)

Dikatakan dalam hadits, iman memiliki lebih dari 60 cabang. Hal ini menarik, karena dalam hadits lain, Imam Muslim menyebutkan 70 cabang. 

Hal ini bukan kontradiksi. Hal ini bisa dijelaskan karena Al-Quran turun teksnya langsung dari Allah SWT, sedangkan hadits dari Nabi SAW. 

Maka, para sahabat yang meriwayatkan hadits, ada yang tekstual, ada yang riwayat bil makna. 

Misalnya, makna pada hadits ini adalah bahwa iman itu bercabang, maka kemudian ada yang menyebut 70 atau lebih dari 60 cabang. Keduanya bukanlah hal yang salah. 

Dalam hadits ini disebutkan salah satu cabang iman adalah haya atau malu. Namun, kita tidak mendapatkan penjelasan apa saja cabang dari iman itu di dalam hadits. Yang ada hanyalah penjelasan para ulama.

Disebutkan oleh para ulama, cabang iman yang paling tinggi adalah kalimat tauhid, la ila ha illallah. Yang tengahnya adalah rasa malu. Yang paling rendah adalah menyingkirkan duri dari jalan.

Jika kita kaitkan dengan pembahasan iman pada pengantar hadits tentang rukun iman, maka iman itu bisa bertambah dan berkurang. 

Cabang iman pun begitu. Bisa bertambah dengan ketaatan dan berkurang jika kurang ketaatannya.

Sekarang, mari kita fokus membahas tentang haya atau malu. 

Kita sering mendengar ungkapan, "Sudah putus urat malunya," jika seorang melakukan keburukan.

Hal ini karena rasa malu itu bagian dari fitrah/bawaan manusia yang telah Allah SWT tanamkan kepada seluruh manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun