MAKRIPUDDIIN
MAKRIPUDDIIN Guru

Sebagai seorang guru jiwa selalu meronta untuk membantu siswaku meraih kesuksesan, tidak perduli lelah dan letih bagi saya mereka adalah teman sekaligus rasa bangga saya ketika melihat mereka berhasil meraih mimpinya. Bisa dibilang sudah menjadi bagian dari hobi selain membaca, menulis dan nonton film animasi. Berbagi cerita dengan siswa, mendengar kegundahan dan membantu mereka untuk berani melawan rasa takut mereka memiliki makna tersendiri.

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Musik Sahur yang Dirindukan

2 April 2023   22:28 Diperbarui: 2 April 2023   22:35 987
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik Sahur yang Dirindukan
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

"Belum Rif, emangnya ada apa ya?" Terlihat wajahnya menunjukkan rasa penasaran. 

"Sebentar lagi kan puasa, seperti kebiasaan kita tahun-tahun yang lalu, yaitu membangunkan warga untuk sahur. Jadi sepertinya kita harus mempersiapkan semuanya"

Setelah menjelaskan panjang lebar akhirnya saya dan Tomi segera bergegas mencari teman-teman yang lain. Dan setelah ketemu kami berdiskusi untuk mempersiapkan dan membagi tugas masing-masing. Dan setelah dirasa cukup kami pun bubar dan sepakat untuk berkumpul kembali esok hari untuk latihan. 

Setelah waktu yang ditentukan, kami sudah siap dengan alat-alat musik sederhana dari bahan bekas dan saya kebagian menggunakan galon seperti biasanya dan sekaligus menjadi vokalnya. 

Andi dengan botol, Rudi dengan bambu, Tomi dengan panci rusaknya beberapa diantaranya juga sudah siap dengan alat seadanya yang penting bisa berbunyi dan jika digabungkan menjadi nada yang asyik untuk didengar dan yang paling penting mampu membuat orang untuk bergiyang jika mendengarnya. Asyik e... 

Latihan dua hari berjalan dengan lancar, dan kami siap menggemparkan kampung, widih serasa group band ternama. 

Bulan Ramadhan pun tiba. Setelah salat tarawih selesai, kamipun tidur di mushalla, hal ini kami lakukan agar semua personil stanby. O... ya mushallanya tidak jauh dari rumah, hanya berjarak lima langkah. 

Setelah selesai mengaji dan bosan bermain permainan tradisional, seperti permainan benteng, selodor di halaman mushalla yang cukup luas kemudian kami putuskan untuk tidur, asyik ya zaman dulu tidak ada gadget, anak-anak bisa bermain secara bersama-sama. Setelah Pukul 03 pagi marbot mushalla pun datang membangunkan kami. 

Kami mulai beraksi keliling kampung. Dengan semangat kami mainkan alat musik yang sudah kami persiapkan sebelumnya dan menyanyikan lagu yang merdu. Dari gabungan keduanya maka terdengar alunan musik fantastik. 

Tidak jarang warga bergegas keluar rumah, dan banyak diantara mereka yang ikut bergoyang, dan berterima kasih karena sudah dibangunkan dan tak jarang warga yang baik hati memberikan kami makanan cemilan sebagai bekal dalam perjalanan. Dan yang lebih berkesan lagi ada beberapa warga yang meminta kami untuk berlama-lama memainkan musik di depan rumah mereka kemudian disawer pula, lucu ya. Justeru hal itu yang membuat kami tersanjung dan dihargai sehingga kami semangat untuk membangunkan warga untuk makan sahur. Dan setelah waktu imsak tinggal 30 menitan kami pulang ke rumah masing-masing untuk makan sahur dan melanjutkan shalat subuh secara berjamaah. Dan pagi hari kami semua dan warga yang lain jalan-jalan pagi ada beberapa diantaranya membunyikan petasan sehingga menambah keriuhan dan canda tawa karena terkejut akibat petasan yang meledak secara tiba-tiba di dekatnya. Dan tidak jarang ibu-ibu mengumpat akibat keusilan kami sebagai anak-anak. 

Karena pada masa itu setiap bulan ramadhan sekolah diliburkan, jika tidak orang tua tidak membutuhkan bantuan saya maka biasanya saya melanjutkan untuk tidur. Karena tidurnya orang berpuasa juga dihitung sebagai ibadah, yang penting jangan tidur dari pagi hingga sore dan tidak meninggalkan shalat zuhur dan asyar, pesan bunda. Demikianlah kisah masa kecil saya yang sampai sekarang masih menjadi kenangan terindah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun