Malik Ibnu Zaman
Malik Ibnu Zaman Penulis

Suka baca buku

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Merajut Silaturahmi Melalui Bukber Bersama Teman Lama

14 Maret 2024   06:00 Diperbarui: 14 Maret 2024   06:58 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merajut Silaturahmi Melalui Bukber Bersama Teman Lama
Foto Malik Ibnu Zaman

Bulan Ramadan selalu menjadi momen yang istimewa bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain sebagai bulan penuh berkah dan ampunan, Ramadan juga menjadi waktu yang tepat untuk mempererat tali silaturahmi, termasuk dengan teman-teman lama yang mungkin jarang bersua. Salah satu tradisi yang lazim dilakukan untuk mempererat silaturahmi adalah berbuka puasa bersama atau yang biasa dikenal dengan sebutan bukber.

Bukber tidak hanya sekadar aktifitas makan bersama, namun juga merupakan momen untuk bertukar cerita, berbagi kebahagiaan, dan menyegarkan kembali kenangan bersama. Bagi saya, bukber dengan teman-teman lama memiliki makna yang sangat mendalam. Sebab, selain bisa bertemu kembali dengan orang-orang yang pernah menjadi bagian penting dalam hidup, juga merupakan peluang untuk mengenang masa-masa indah yang pernah kita lalui bersama.

Ada satu bukber bersama teman lama yang sangat membekas di benak saya. Sebelumnya, kami sudah lama tidak bertemu karena kesibukan masing-masing. Namun, saat Ramadan tiba, kami sepakat untuk mengumpulkan kembali teman-teman lama yang tersebar di berbagai penjuru kota. Kami pun memilih sebuah rumah makan yang nyaman dan menyediakan hidangan berbuka puasa yang beragam.

Saat bersama-sama di meja bukber, suasana penuh keceriaan langsung terasa. Saling canda, tawa, dan obrolan hangat mengisi ruangan. Semua terlihat begitu bahagia bisa kembali bertemu, meskipun hanya untuk sesaat. Kami pun saling bertukar kabar tentang apa yang terjadi dalam hidup masing-masing sejak kami terakhir bertemu. Dari cerita perjalanan karier, kisah cinta, hingga kegiatan sosial yang sedang dijalani.

Namun, bukber tidak hanya sebatas pada pembicaraan seputar kehidupan pribadi. Kami juga membahas isu-isu terkini yang sedang hangat diperbincangkan di masyarakat. Mulai dari situasi politik, perkembangan teknologi, hingga tren fashion terbaru. Diskusi yang beragam ini membuat bukber kami semakin berwarna dan tidak terlupakan.

Tak hanya berbagi cerita, kami juga saling memberikan motivasi dan dukungan satu sama lain. Ada rasa hangat dan keakraban yang terasa begitu nyata di antara kami. Bukber kali ini benar-benar menjadi momentum untuk merajut kembali silaturahmi yang sempat terputus.

Setelah menikmati hidangan berbuka puasa dan menjalani salat Maghrib bersama-sama, kami pun berfoto bersama sebagai kenang-kenangan. Foto itu menjadi bukti bahwa meski jarang bertemu, namun ikatan persahabatan kami tetap kokoh dan abadi.

Momen bukber bersama teman lama ini tidak hanya meninggalkan kenangan manis, namun juga mengajarkan saya tentang pentingnya menjaga hubungan dengan orang-orang terdekat, meski jarak dan waktu terkadang memisahkan. Kembali berkumpul dalam suasana Ramadan memberikan energi positif dan semangat baru untuk melangkah ke depan.

Seiring malam menjelang, kami pun meninggalkan rumah makan itu dengan hati penuh syukur dan bahagia. Bukber bersama teman lama bukan hanya tentang makanan yang lezat, namun juga tentang kebersamaan, persahabatan, dan silaturahmi yang tak ternilai harganya. Saya berharap, tradisi ini bisa terus berlanjut setiap tahunnya dan semakin menguatkan ikatan di antara kami.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun