Mamat Ruhimat S.Pd
Mamat Ruhimat S.Pd Guru

Musik romantis, memancing,

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Halal Bihalal Sebagai Bentuk Penghormatan terhadap Nilai-Nilai Budaya Dan Agama

30 April 2023   22:22 Diperbarui: 30 April 2023   22:38 1623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Halal Bihalal Sebagai Bentuk Penghormatan terhadap Nilai-Nilai Budaya Dan Agama
Dok Pribadi

Halal Bihalal adalah sebuah tradisi yang biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia pada saat setelah Hari Raya Idul Fitri. Kata "halal" berasal dari bahasa Arab yang berarti "dibolehkan" atau "sesuai dengan syariat Islam". Sedangkan kata "bihalal" berasal dari bahasa Jawa yang berarti "bersih-bersih" atau "membersihkan diri". Oleh karena itu, Halal Bihalal dapat diartikan sebagai sebuah tradisi yang dilakukan untuk membersihkan diri dari kesalahan dan mempererat tali silaturahmi dengan kerabat, teman, maupun orang lain.

Makna Halal Bihalal

Halal Bihalal memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Tradisi ini dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai budaya dan agama yang dipegang teguh oleh masyarakat Indonesia. Halal Bihalal juga dianggap sebagai bentuk ungkapan rasa syukur atas keberhasilan dalam menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh.

Tujuan Halal Bihalal

Tujuan utama dari Halal Bihalal adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama umat muslim. Melalui tradisi ini, diharapkan masyarakat Indonesia dapat saling memaafkan dan memperbaiki hubungan yang mungkin rusak selama satu tahun terakhir. Halal Bihalal juga diharapkan dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia serta meningkatkan toleransi antar umat beragama.

Manfaat Halal Bihalal

Halal Bihalal memiliki manfaat yang sangat besar bagi masyarakat Indonesia. Beberapa manfaat dari tradisi ini antara lain:

Membangun Kebersamaan

Halal Bihalal dapat mempererat tali persaudaraan antara sesama muslim. Tradisi ini dapat membawa kebersamaan dan kehangatan dalam keluarga, kerabat, dan masyarakat.

Meningkatkan Toleransi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun