Petuah Masjid dari Para Wali
Bagaimana Ramadhan tahun ini, apakah Masjid dilingkungan kita baik dikota maupun desa ramai oleh jamaah? Atau lebih tepatnya musholla yang lebih kecil lagi juga menjadi tempat silaturahmi favorit keluarga dengan tetangga komplek di malam Taraweh Ramadhan 2023 ? Kalau iya, bersyukur sekali kemudahan fasilitas beribadah teesedia. Ingat kewajiban sebagai ummat untuk merawat dan memakmurkan nya. Kali ini saya ingin berbagi kenangan tentang masjid yang pernah saya kunjungi selama Ziarah Wali dan tentu saja selalu menimbulkan kesan pengalaman yang mendalam.
1. Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak adalah salah satu masjid tertua yang berada di Kabupaten Demak. Masjid peninggalan Raden Patah, yaitu Raja pertama dari Kesultanan Demak ini mempunyai ciri khas berupa ornamen gambar bulus di dinding sebagai simbol awal pembuatan yaitu tahun 1402 Soko Majapahit. Bagian teras mesjid dutopang delapan buah tiang yang merupakan peninggalan dari Ayahanda Brawijaya V dari Majapahit. Simbol arsitektur atap masjid bersusun tiga sebagai gambaran akidah Iman, Islam dan Ihsan. Sungguh menggambarkan bahwa sebenarnya hubungan harmonis trah keluarga terjalin dengan sebaik baiknya. Iman, Islam dan Ihsan adalah tuntunan saat kita mantap dan meyakini keimanan dalam beragama Islam, maka jadilah orang yang Ihsan, bertakwa dan berbudi pekerti sebaik baiknya sebagai manusia agar hidup bermakna.
2. Masjid Sunan Kalijaga
Adalah Masjid yang letaknya di Kadilangu Demak dan hanya beberapa meter di sebelah Timur Kompleks Makam Sunan Kalijaga dan keluarganya. Bangunannya khas dengan ciri joglo sebagai bangunan. Nama masjid tentunys adalah untuk penghormatan tersendiri terhadap Raden Said , dan ada juga yang berpendapat lebih dalam nama diambil dari bahasa Arab ; Qodli Zaka yang berarti penghulu suci. Sebelum berkembang menjadi masjid, bangunan sebelumnya merupakan langgar Musholla untuk beribadah santri dan pengikutnya. Ada petunjuk yaitu sebuah inkripsi berbahasa Jawa yang kalau diterjemahkan artinya sebagai berikut ; "inilah saat berdirinya Masjid Kadilangu pada hari Ahad Wage tanggal 16 bulan Dulhijah tahun Jawa (1532 M).
Bangunan induk asli yang berukuran 10x16 m telah mengalami beberapa kali pemugaran dan perubahan karena jumlah jamaah yang semakin banyak dan tentu saja sesuai dengan perkembangan zaman.
3. Masjid Muria
Masjid yang letaknya di area ziarah makam Sunan Muria yang berada di dataran tinggi / atau puncak gunung. Sejarah dakwah dalam menyebarkan agama Islam dikaki Gunung Muria disertai dengan pendirian masjid untuk santri pengikutnya. Awalnya menurut cerita juru kunci makam Beliau mendirikan langgar Musholla dulu di Bukit Pethoko. Saat berziarah ke Makam Sunan Muria, singgah dan ngadem didalam masjid terasa menyenangkan. Kompleks makam yang hendak diziarahi bisa kita tuju dengan menggunakan ojek yang banyak tersedia karena medan yang berkelok. Dari atas kompleks makam dan masjid Sunan Muria terlihat pemandangan kota Kudus yang indah. Beberapa bangunan yang masih asli dan terdapat didalam adalah tempat pengimaman atau mihrab yang menjorok kedalam. Di mihrab terdapat ukiran piring keramik kecil yang berjumlah 30 buah dan diatas mihrab terdapat tulisan Arab. 30 buah. Umpak tiang penyangga berupa batu berukir masih asli dan terawat pun bedug dari kayu dan terdapat ukiran. Umpak terdapat pada empat Saka atau tiang penyangga yang terbuat dari kayu.
4. Menara Mesjid Sunan Kudus