MamikSriSupadmi
MamikSriSupadmi Wiraswasta

Anggota Bank Sampah Desa. Anggota Fatayat Muslimat NU Ranting

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Bukber di Warung Teman: Agar Reuni Kecil Lebih Berkesan

14 Maret 2024   20:51 Diperbarui: 14 Maret 2024   20:52 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bukber di Warung Teman: Agar Reuni Kecil Lebih Berkesan
Dokumen pribadi

     Agenda buka bersama bagi sebagian orang adalah agenda wajib tetapi ada juga yang sudah enggan ikut acara Buka bersama ini dengan sejumlah alasan. Kamu termasuk yang mana teman? Saya sendiri tipe orang yang senang senang saja saat teman seangkatan sekota membuat agenda buka bersama karena sederhana saja alasannya, kapan lagi bisa reuni kecil dengan teman teman lama semasa sekolah dulu?  Saya melupakan alasan budget tidak worth it, sudah tidak sefrekuensi karena bagi saya nyaman nyaman saja berkomunikasi dengan teman seangkatan karena toh waktunya tidak terlalu lama dan hal hal ringan saja yang kita pwrnincangkan. Lebih senang lagi kalau diantara teman teman tersebut mempunyai usaha entah kuliner, minimart, jual beli fashion karena  kita kadang kadang membutuhkan. 

     Agar suasana buka bersama lebih berkesan karena tidak mudah juga sebenarnya mengumpulkan teman teman untuk meluangkan waktunya agar bisa hadir maka harus kita rembug ringan dulu dalam grup whatsapp agar acara lebih lancar karena ada koordinasi.  Terkadang kita memang dihadapkan pada semacam dilema bahwa yang hadir itu itu saja. Dihadapkan pada realitas kesibukan dan keengganan teman teman angkatan lain yang merasa dulu bukan gang atau teman terdekatnya. Hahaha.. Sudah tua tapi masih lucu baperan ya alasannya. 

     Agar lebih nyaman dan acara terasa sebagai acara milik bersama maka kita perlu libatkan partisipasi anggota untuk mengambil voting dalam hal hal :

1. Tempat dengan usulan siapa tahu anggota teman seangkatan punya usaha warung atau resto jadi kami akan merasa seperti bermain ketempat teman. 

2. Biaya per partisipan. Sekalian disepakati apabila membawa anggota keluarga karena pasti ada yang nyaman bersama anggota keluarga atau datang sendirian. Bebas tidak mengikat yang penting partisipan utama adalah teman seangkatan. 

3. Kalaupun ada donatur atau ada yang mentraktir sampaikan juga berapa jumlahnya sehingga anggota akan memberi kesempatan untuk menyampaikan ide misalnya menunya yang dipesan lebih mahal sedikit, ataukah ada tukar menukar oleh oleh dan lain sebagainya supaya partisipan tetap bisa ikut berdonasi juga alias tidak gratisan. 

4. Tentukan koordinator utama acara dan penanggung jawab supaya saat ngumpul ngumpul buka hersama bisa ada sesion ngobrol sehingga tidak garing acara alias sekedar makan makan saja.  Hindari seolah olah akan wacana tambahan kegiatan karena agenda buka bersama benar benar acara silaturahmi. Asyiknya acara buka bersama sudah kita kemas dalam tambahan paket tukar menukar oleh oleh atau boleh juga apabila donasi acara benar benar swadaya murni maka budget kita atur sedemikian rupa sehingga masing masing peserta beroleh souvenir yang kita usahakan berasal dari produk teman angkatan kita juga. Boleh juga apabila ada yang menghendaki menyumbang untuk doorprize karena bisa menambah semarak saat berkumpul. Yang penting sifatnya tidak memaksa. Jadi kunci penting dari sebuah kelancaran agenda byka bersama adalah sifatnya yang terkoordinir dan tidak memaksa.  Oke teman, setuju? 

 Selamat membuat agenda buka bersama yaa. Diniatkan saja silaturahmi agar sehat, hati senang dan saling mendoakan supaya pertemanan lebih berkesan, sungguh hidup saling memberi arti. 

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun