Mang Pram
Mang Pram Freelancer

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN

Puasa Bukan Sedang Menahan Lapar, Setop Belanja Makanan Berlebihan!

2 Mei 2020   21:51 Diperbarui: 2 Mei 2020   22:14 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puasa Bukan Sedang Menahan Lapar, Setop Belanja Makanan Berlebihan!
Pasar Benhil (Foto TOTOK WIJAYANTO/Kompas)

Puasa yang seharusnya berdampak baik pada kesehatan dan mendetox semua racun dari dalam tubuh, akan terbalik kondisinya jika berlebihan makan dan minum.

Buka puasa, sesuai anjuran Rasulullah cukup dengan makanan manis seperti kurma dan air mineral. Berbuka hanya untuk membatalkan puasa, bukan aksi mengenyangkan perut.

Kembali pada hakekat puasa, menahan lapar dan haus hanya bagian dari media pembelajaran untuk bisa menahan diri dari hawa nafsu. 

Alangkah baiknya jika pada waktu magrib cukup untuk sekedar membatalkan. Selanjutnya, makan tetap memperhatikan porsi normal, tanpa berlebihan.

Dengan tetap memperhatikan asupan makanan secara normal, menjalankan ibadah lainnya seperti salat taraweh pun tidak akan terganggu. 

Berbeda ketika perut menjadi penuh karena banyak makanan yang masuk, menjadi begah, ruang untuk oksigen menjadi berkurang, dan efeknya tubuh akan mengantuk. 

Yuk, kita peduli dengan perut kita. Puasa bukan lagi menahan lapar, jadi jangan ada aksi balas dendam memenuhi perut dengan makanan.

Tetap sehat agar ibadah tetap lancar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun