Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon
10 Hari Pertama Ramadan Banyak Mengingat Kematian
Belum lagi berita di media yang mengabarkan pasien kabur. Bertepatan saat itu, saya baru saja menolong seorang ibu yang mengalami pusing dan mual di jalan perumahan. Saya kemudian tanpa berpikir panjang menawarkan si ibu untuk mengantar ke rumahnya. Sialnya, jalan rumah si ibu itu persis yang ada di dalam tayangan berita tv nasional. Apakah dia?
Saya menjadi bingung sendiri di jalan. Bisa-bisa sudah ada virus yang menempel pada tubuh saya atau sudah masuk ke saluran pernafasan. Pulang atau pergi isolasi diri? Apakah saya akan mati karena virus corona?
Saya mencoba menguasai diri dengan tenang. Hingga kemudian kepikiran untuk menanyakan ke rekan wartawan. Sial, rupanya tayangan berita tv nasional itu tidak benar! bisa-bisanya siaran berita tv nasional memberikan berita yang keliru.
Banjir Bandang Menghantam Rumah
Banjir bandang yang terjadi senin siang kemarin membuat saya terkejut. Siang itu langit sangat gelap, intensitas hujan deras pun tidak seperti biasanya. Hanya berdurasi tiga jam saja, jalan di perumahan sudah seperti aliran sungai deras.
Air dari puncak gunung turun dengan debit yang sangat besar. Membawa lumpur, pavling block jalan pun terangkat, hingga kendaraan motor pun ada yang terbawa arus. Mobil terendam. Halaman rumah menjadi kotor penuh sampah dan lumpur.
Air berwarna merah kecoklatan itu pun masuk ke dalam rumah. Menggenangi lantai. Beruntung tinggi air hanya satu jengkal saja dan tidak merusak peralatan elektronik. Mengerikan jika membayangkan air setinggi dua meter seperti tempat banjir lainnya dan saya terjebak di dalam rumah.
Kejadian banjir bandang ini seperti mengabarkan bahwa, lingkungan tempat tinggal yang kita anggap aman pun jika Allah sudah berkehendak banjir terjadi di perumahan yang berada di perbukitan. Banjir menggenang sekitar satu jam. Lubang pembuangan air sempat tersumbat lumpur.
Hikmah
Rangkaian kejadian di atas membawa hikmah bahwa kita harus memikirkan tentang kematian. Kita tidak tahu kapan mati, dengan cara apa, dan dimana. Semua sudah menjadi ketentuan Allah.
10 hari pertama ramadan, Allah menjanjikan memberikan rahmat kepada umatnya. Dianjurkan memperbanyak amal ibadah dan menjaga diri dari hawa nafsu yang dapat membatalkan puasa. Dengan harapan semua pintu rahmat dan pahala dari Allah.