Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon
Rujak Bonteng, Buah Segar untuk Berbuka Puasa
Tekstur daging lembut, rasa manis, dan segar di mulut menjadi pilihan favorit saat berbuka puasa. Keberadaanya menjadi petanda datangnya Ramadan selain iklan sirup. Apakah itu?
Namanya Bonteng, sebutan dari warga Kota Cilegon, Banten. Secara umum, orang lebih mengenalnya dengan sebutan timun suri.
Meski begitu, secara tampilan ada perbedaan pada warna Bonteng lebih mirip dengan semangka Inul (lonjong) dengan warna hijau dan giris tak beraturan berwarna abu-abu, tekstur kulit sedikit tebal. Sedangkan timun suri berwarna kuning mimiliki tekstur kulit cendrung halus dan tipis.
Menanam Bonteng di Sawah
Menjelang datangnya bulan Ramadan, warga Cilegon biasa menanamnya di sawah. Bonteng akan tumbuh subur jika tekstur tanah lempung kering. Pencahayaan matahari pun harus cukup. Penyiraman air teratur.
Cara menanam bonteng sangatlah muda. Tanah yang sudah dilubangi dengan cangkul kemudian dimasukan tiga biji bonteng, masukan pupuk hitam seujung jari, dan ditutup dengan tanah kompos.
Setelah tumbuh dan memiliki daun yang sudah melebar, saatnya menimbun pokok batang pohon dengan tanah disekitarnya. Setelah itu bisa disiram jika cuaca panas. Beruntung tahun ini curah hujan cukup baik, jadi jarang saya siram. Penyemprotan pestisida bisa dilakukan jika daun diserang hama kutu daun.
Calon buah biasa akan muncuk di antara cabang dan batang daun. Setelah bunga berwarna kuning bermekaran akan mengering dan lepas. Buah akan tumbuh membesar sesuai dengan kesuburan tanah. Hanya butuh waktu 25 hari saja bonteng sudah siap panen.
Nah, untuk mengetahui kematangan bonteng, bisa dicek pada pagi dan sore hari. Biasanya yang sudah matang akan terlepas dari batang dan ada sisa getah berwarna coklat. Jika terlambat dipanen, biasanya buah akan pecah. Tapi tetep masih enak dimakan.