Mang Pram
Mang Pram Freelancer

Penikmat kopi di ruang sepi penuh buku || Humas || Penulis Skenario Film || Badan Otonom Media Center DPD KNPI Kota Cilegon

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Maaf-maafan Hanya Modus, yang Penting Persenan Lebaran

22 Mei 2020   21:37 Diperbarui: 22 Mei 2020   21:29 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Maaf-maafan Hanya Modus, yang Penting Persenan Lebaran
Ilustrasi dari Pixels.com/LUKAS

Setelah berburu makanan, tempat favorit lainnya adalah rumah mantan perwira TNI. Rumahnya besar dan penuh dengan barang-barang antik khas militer.

Kami memanggilnya dengan sebutan Kakek Suryo. Meski sudah pensiun, tubuh tegap khas tentara masih terlihat kokoh.

Oh, iya, ini yang paling asik di rumah Kakek Suryo, kita mendapatkan cerita tentang perjuangan merebut kemerdekaan, bergerilia di tengah hutan Irian Jaya (sekarang Papua), serta sangat emosionak ketika melepas Timor Timur menjadi negara sendiri.

Keberanian seorang tentara yang tidak takut mati. Kakek Suryo seperti dalang yang mahir menceritakan kisah pewayangan. Itu semua membuat kita kagum.

Rumah Kakek Suryo penuh dengan makanan. Sebenarnya makanan kue pemberian dari warga. Beliau orang yang baik, suka bagi-bagi sedekah tidak hanya saat ramadan saja, jadi setiap malam takbiran banyak warga yang mengirimkan makanan.

Setelah Kakek Suryo bercerita, kemudian menyuruh kami berbaris memanjang ke belakang. Dari sakunya, Kakek Suryo membagikan uang persenan. Setiap anak mendapatkan Rp20.000. Tentu saja kami girang banget.

Berburu persenan hanya bisa di rumah Kakek Suryo saja. Warga kampung masih memiliki tradisi memberi persenan hanya pada keluarga sendiri saja yang masih ada ikatan adik dan keponakan.

Nah, berhubung di Kota Cilegon tidak bisa berburu persenan, maka pulang ke Ibu Kota adalah kebahagiaan yang tak terkira. Maaf-maafan hanya seremoni lebaran saja, bagi seorang anak persenan adalah yang paling utama dan sakral.

Mengunjungi rumah nenek di Jakarta biasanya dilakukan pada siang hari. Perjalanan Cilegon-Jakarta saat lebaran hanya butuh waktu satu jam saja.

Jika di Cilegon persenan mulai tidak berlaku ketika usia sudah remaja atau sekitar SMP, maka keluarga betawi memberlakukan persenan sampai kuliah atau belum menikah.

Begitu matrealistisnya saya saat itu? Tapi emang siapa pun bakal nagih mintak persenan. Keluarga di Jakarta lumayan royal dalam hal memberi persenan. Bahkan total uang terkumpul bisa mencapai Rp 4 juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun