Marwa Ulfa
Marwa Ulfa Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyyah Prof Dr HAMKA Peminatan Hubungan Masyarakat / Publik Relation

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Artikel Utama

Sensasi Mudik Lebaran a la Mahasiswa Perantau

30 April 2022   09:46 Diperbarui: 30 April 2022   18:30 1313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sensasi Mudik Lebaran a la Mahasiswa Perantau
ilustrasi puncak arus mudik. (ANTARA FOTO/Fauzan/tom via kompas.com)

Karena perjalanan dari Jakarta menuju Pelabuhan Merak Banten cukup lumayan lama maka gua memutuskan untuk istirahat dan tidur selama di perjalanan.

Oh ya sebelum itu kami diwajibkan untuk mengumpulkan kartu vaksinasi baik vaksinasi 1 ataupun 2 kepada koordinator bus penumpang,  setelah kurang lebih 4 sampai 5 jam kami pun akhirnya sampai ke pelabuhan merak Banten.

Nah di sini merupakan tempat yang lumayan menjengkelkan dikarenakan kami mengantri cukup lama sekitar 2 jam an  untuk memasuki kapal yang akan membawa kami menyebrang, saat itu ombak laut nya cukup tenang sehingga tidak membuat kami khawatir untuk perjalanan ini 

Gambar ramainya penumpang kapal (Dokpri)
Gambar ramainya penumpang kapal (Dokpri)

Kapal yang kami tumpangi pun bisa dibilang cukup padat dan penuh mulai dari kendaraan pribadi motor truk bahkan bus besar seperti yang kami tumpangi seperti berita-berita yang kita dengar melalui kanal berita bawa penumpang dari merak Banten menuju Bakauhuni.
Bisa dibilang sangat membludak di tahun ini ini tidak heran karena yang sama-sama kita tahu bahwa banyak masyarakat Sumatera yang merantau ke pulau Jawa terutama di kota metropolitan yaitu Jakarta.
Oke selanjutnya kami menaiki kapal sekitar pukul 16.00 sesampainya di kapal kita melakukan salat ashar dan tentunya menjamak salat dzuhur yang sempat ketinggalan karena tadi kita sedang melakukan musafir atau perjalanan.
Selesai salat kita pun mencari lokasi atau tempat duduk yang sekiranya nyaman untuk kita beristirahat dan tidak lupa selama di kapal kami mencari tempat untuk mencharger handphone atau smartphone lainnya yang sempat habis.
Untungnya saat ini seluruh kapal telah menggratiskan fasilitas yang ada di kapal mulai dari tempat istirahat peminjaman bantal, charger handphone dll jika dulu pada tahun 2018 an fasilitas premium seperti itu masih dikenakan pajak atau berbayar....
Oke lanjut, ketika berada di kapal tentunya tidak lupa kita harus mendokumentasikan momen-momen seperti itu misalnya seperti ini : 

Dokpri
Dokpri
karena for me momen tidak akan pernah terulang dua kali jadi ketika naik dan telah mendapatkan tempat yang nyaman kamipun keluar masuk ruangan istirahat karena ingin melihat indahnya pemandangan dan air laut yang bergelombang dengan sangat tenang

Pemandangan dari kapal di selat Sunda (Dokpri)
Pemandangan dari kapal di selat Sunda (Dokpri)

Sesuai dengan perkiraan karena menyeberang itu menghabiskan waktu 3 sampai 4 jam maka kami berbuka di atas kapal pada hari itu, sebelum berbuka kami menikmati indahnya sunset yang terbenam dan memantulkan cahayanya di atas permukaan air laut yang begitu sangat indah Masya Allah ciptaan Tuhan...

Dikarenakan penumpang kapal yang cukup ramai maka seluruh stok nasi yang ada di kantin kapal pada saat itu pun ludes habis terjual.

Jadi kami memutuskan untuk cukup berbelanja cemilan cemilan ringan seperti menyeduh pop mie membeli air mineral dan roti roti yang lainnya di kantin yang ada di kapal untuk harga bisa dibilang lebih mahal dari biasanya hehehe namanya juga makanan yang udah berpindah lokasi makanan darat menjadi makanan laut ygy? Wkwkw 

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun