Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Freelancer

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

TRADISI Pilihan

Memaknai dan Memahami Tingkatan Puasa

24 Maret 2023   14:59 Diperbarui: 24 Maret 2023   15:07 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memaknai dan Memahami Tingkatan Puasa
Puasa orang khusus|freepik.com

Bagi orang shaleh, menu berbuka bukanlah hal penting, kenikmatan berpuasa mereka dapat dari menghindari diri dari segala macam maksiat apapun itu. 

Puasa Orang Terkhusus

Untuk tingkatan paling atas ini levelnya sangat sulit. Kenapa? karena puasanya golongan ini bukan hanya menjaga lapar dan dahaga, menghindari maksiat, namun juga menjaga hati agar selaku terpaut dengan Allah. 

Tidak sama seperti dua tingkatan sebelumnya, puasanya orang terkhusus lebih mengedepankan pada mengingat Allah dimana pun. Mereka, tidak terikat hati dengan dunia dan lebih memilih untuk selalu berzikir (mengingat) kepada Allah dalam keadaan apapun.

Sangat sedikit orang yang mampu bergerak pada level ini. Biasanya, mereka yang berhasil meraih tingkatan puasa pada level ini memiliki hati yang bersih dan pastinya mempunyai ilmu tentang cara berpuasa dengan benar, baik secara lahiriyah atau bathiniah. 

Ya, kita mungkin bisa mengukur diri sudah pada level yang mana saat ini. Jawabannya ada pada diri kita masing-masing. Apakah masih sekedar berpuasa untuk menahan lapar, atau sudah pada tingkat kedua.

Alangkah lebih bijaksana jika kita setidaknya mencoba untuk masuk pada level kedua, yaitu membangun kebiasaan puasa dengan menjaga segala anggota tubuh dari perbuatan yang dapat menghilangkan pahala puasa. 

Pahala puasa bisa saja hilang jika kita tidak memahami mana perbedaan antara yang membatalkan puasa dan yang menghilangkan puasa. 

Saya masih teringat pesan khatib di atas mimbar tadi bahwa puasanya orang awam lebih mudah menghilangkan kadar pahala karena kurangnya ilmu tentang berpuasa. 

Diantara yang bisa menghilangkan pahala puasa adalah, bergosip, melihat aurat lawan jenis, berasumsi buruk pada orang lain, dan juga berbuat dhalim dengan berkata-kata yang menyakitkan hati orang lain.

Semoga saja kita tidak masuk kedalamnya dan berusaha untuk untuk naik tingkatan menjadi golongan orang yang puasanya diterima oleh Allah, sekurang-kurangnya level puasanya orang khusus. 

[Masykur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun