Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Freelancer

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Mengejar Keutamaan Malam Lailatul Qadar

13 April 2023   14:46 Diperbarui: 13 April 2023   14:53 1101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengejar Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Ilustrasi gambar lailatul qadar|pixabay.com

Diantara keistimewaan bulan ramadan adalah hadirnya satu malam yang disebut dengan lailatul qadar. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, malam lailatul qadar jatuh pada malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan. 

Jika merujuk pada hadis tersebut, malam ganjil bertepatan tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29 Ramadan. Hari ini adalah hari ke 22 puasa. Artinya, nanti malam (malam jumat) adalah malam ganjil.

Lail dalam bahasa arab dimaknai dengan malam. Kapan pastinya lailatul qadar menjadi rahasia disisi Allah. Adapun manusia dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah pada 10 hari terakhir ramadan. 

Malam terjadinya Lailatul qadar sangatlah istimewa. Betapa tidak, malaikat turun dari langit sebagaiman tersurat dalam Al-Quran surat Al-Qadr 1-5.

"Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur'an pada malam Lailatulqadar, tahukah engkau apakah malam Lailatulqadar itu ? Malam lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala urusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar." (QS Al Qadr: 1-5)

Keutamaan beribadah pada lailatul qadar yaitu seperti beribadah seribu bulan. Artinya, pada momen hadirnya lailatul qadar, seseorang mendapat pahala jauh lebih besar laksana beribadah selama 83 tahun.

Begitulah keistimewaan yang Allah berikan pada malam tersebut. Tentu saja hambanya yang terpilih untuk mampu berbadah pada malam itu bukan sembarangan orang.

Sudah seharusnya kita mengusahakan untuk mengejar keutamaan lailatul qadar dengan beristiqamah dalam beribadah. Khusus pada 10 terakhir ramadan setidaknya jangan meninggalkan shalat berjamaah.

Selain itu, perbanyak membaca Al-Quran dan terus memperbanyak sadaqah pada orang yang kurang mampu. Di pagi hari kita panjatkan doa agar Allah beri kesempatan kita untuk bisa beribadah di malam terjadinya lailatul qadar.

Ya, umur manusia tidak ada yang bisa menjamin. Belum tentu kita akan berjumpa lagi dengan ramadan berikutnya. Selagi masih Allah berikan kesempatan, jangan sia-siakan waktu dan lalai pada hal yang tidak bermanfaat.

Jika kita punya doa khusus yang ingin dipanjatkan, niatkan diri untuk bisa terbangun di malam hari untuk beribadah. Sampaikan doa-doa tersebut dengan sungguh-sungguh. Siapa tahu Allah taqdirkan kita untuk berada pada malam yang sangat istimewa ini. 

Di antara tanda malam lailatul qadar, suasana begitu tenang pada malam tersebut, tidak dingin dan tidak pula panas. Sementara di pagi hari, matahari bersinar sedang, siang hari matahari tidak memancarkan cahaya panas sebagaimana hari-hari yang lain.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun