Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Freelancer

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Artikel Utama

Ramadan Berakhir, Bagaimana Refleksi Amalan Kita?

9 April 2024   09:32 Diperbarui: 11 April 2024   03:49 1386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan Berakhir, Bagaimana Refleksi Amalan Kita?
Ramadhan berakhir | Sumber gambar: SHUTTERSTOCK/Ika Rahma H via kompas.com

Tidak terasa, umat muslim sudah di penghujung bulan Ramadan. Setiap yang diawali pasti mesti diakhiri. Ramadan ibarat kapal pesiar yang singgah sementara waktu di sebuah pulau.

Ketika kapal singgah, kita diberi waktu untuk turun menikmati keindahan pulau. Ada yang terkesima sampai lupa akan tujuan sebuah pemberhentian. Sehingga, momen untuk mengumpulkan oleh-oleh terlewatkan tanpa disadari.

Begitulah Ramadan, selama lebih kurang 29-30 hari setiap muslim sudah menjalankan puasa. Namun, adakah kita sudah melakukan amalan-amalan yang akan kita bawa pulang ke akhirat?

Amalan seperti shalat, sedekah, dan lain-lain yang bisa kita bawa pulang saat Ramadan pergi. Seringkali, begitu Ramadan berakhir, maka momen puasa hilang tanpa bekas. Alhasil, amalan yang seharusnya menjadi "oleh-oleh" terlupakan.

Adapun khatib pernah berujar bahwa di sepuluh yang akhir ramadan hendaknya digunakan untuk memperbanyak amalan. Faktanya, menjelang berakhirnya Ramadan, toko baju sesak dipenuhi pengunjung untuk merayakan hari raya.

Padahal, hakikat kemenangan di hari raya bukanlah pada meriahnya lebaran dengan baju baru atau kue-kue yang berjejer rapi. 

Sebaliknya, hari raya adalah sebuah simbol kemenangan bagi yang sudah berhasil menahan lapar, hawa nafsu, dan konsisten melakuka amalan selama bulan Ramadan.

Jika ingin melihat sesukses apa seseorang di bulan Ramadan, maka lihatlah kualitas amalan sesudah bulan Ramadan. Ramadan adalah momen intropeksi dan refleksi diri terhadap kualitas amalan.

Sadar atau tidak, selama Ramadan kuantitas amalan tergambar dalam diri seorang muslim. Bukan hanya itu, inti dari amalan yang sudah rutin dijalankan adalah pada kualitas yang terkandung di dalamnya. 

Berbicara kualitas, seorang muslim perlu merujuk kembali pada niat. Sejauh mana niat beribadah benar-benar karena Allah dan tidak terbesit niat karena manusia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun