Ibu dari dua orang anak, pegiat homeschooling, penyuka film, penikmat musik dan pemerhati pendidikan.
Pengalaman Berpuasa 18 Jam Lamanya
Niatnya agar tidak merasa kehausan saat berpuasa. Yang terjadi malah saya buang air setiap sepuluh menit dalam kurun satu jam setelah subuh tiba. Karenanya, saya berusaha membagi jumlah cairan yang disarankan dalam periode enam jam mulai berbuka hingga sahur hingga tidak perlu minum dalam jumlah banyak dalam waktu yang bersamaan.
Untuk menghindari konstipasi, saya juga berusaha untuk makan buah-buahan dan menambahkan sayur dalam makanan yang disantap. Untuk menghemat waktu, saya buat jus saja agar lebih mudah untuk dikonsumsi.
Berkaitan dengan begah, persoalan ini saya hadapi ketika makan nasi saat berbuka dan sahur. Jadi untuk menghindarinya, saya hanya makan nasi saat sahur saja. Untuk berbuka, saya memilih makan gorengan atau makanan lain yang membuat perut tidak terlalu kenyang. Memang belum ideal, tapi selama ini masalah begah bisa sedikit diatasi. Jika mau, bisa sambil minum obat pencegah, namun kalau bisa saya menghindari.
Untuk mengatur jam tidur, ya penyebabnya bisa dilihat di poin keempat: telepon genggam. Makanya sebisa mungkin jangan memegangnya ketika waktu tidur tiba. Kalau masih belum bisa memejamkan mata, lebih baik mengerjakan sesuatu yang lebih bermanfaat sambil menunggu waktu sahur tiba. Tidurnya bisa dilakukan setelah satu atau setengah jam setelah shalat subuh.
Masih terasa berat? Ya wajar. Ramadhan memang bulan perjuangan. Mudah-mudahan kebaikan, keberkahan dan kemenangan akan kita raih dan jadi tambahan timbangan amal. Aamiin.
"Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut "ar rayyan". Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, "Mana orang yang berpuasa." Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya" (HR. Bukhari No. 1896 dan Muslim No. 1152).