Mbak Avy
Mbak Avy Penulis

Kompasianer Surabaya | Alumni Danone Blogger Academy 3 | Jurnalis hariansurabaya.com

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Menulis Samber, tanda cinta buat Kompasiana. Memang berat, tapi #dibikinsimpel

6 Juni 2019   11:25 Diperbarui: 6 Juni 2019   11:30 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis Samber, tanda cinta buat Kompasiana. Memang berat, tapi #dibikinsimpel
kompasiana-5cf8955dc01a4c5d441ffb7f.png

Sudah lebih dari 5 tahun saya bergabung di blog keroyokan bernama Kompasiana. Mungkin bagi sebagian orang menganggap "masih baru", tapi banyak juga yang beranggapan "sudah cukup lama". Relatif memang. Tapi usia 5 tahun bagi saya sungguh perjalanan waktu yang sangat menakjubkan sebagai seorang Kompasianer.

Awal tahun 2014 saya bergabung, sudah tidak terhitung pengalaman yang sangat bernilai dan pelajaran yang sangat berharga. Mulai dari pertama kali memenangkan lomba blog competition ketika saya hadir pada Kompasianival 2014 yang pertama saya datangi. Mendirikan group Koneks atau Kompasianer Nekad Surabaya, jadi tambah saudara. Bertemu dan berkawan dengan orang-orang hebat di balik Kompasiana seperti kang Pepih, mas Isjet, mas Nurul, mbak Wawa dan admin-admin yang penuh energi serta kreatifitas. Menjadi salah satu kompasianer yang terpilih diundang ke  Istana Negara tahun 2015. Sampai puncaknya mendapat penghargaan "terverifikasi" tanda biru. Nikmat mana yang kau dustakan sebagai Kompasianer?!

Saya semakin sangat salut dengan ide serta diadakannya Samber THR. Mulai tahun 2018 kemarin saya sudah ikut dan lulus sampai selesai. Dan alhamdulillah juga meraih salah satu apresiasi yang diberikan oleh Kompasiana. Melihat banyak manfaat yang bisa saya ambil, tahun ini saya juga sudah bertekad untuk mengikutinya lagi. Hadiah yang ditawarkan memang cukup menggiurkan. Itu juga yang menjadi salah satu motivasi saya. Meskipun tahu kalau saingan-saingannya cukup berat. Beribu tulisan yang ikut Samber THR, kontennya sangat bagus-bagus.

Tapi selain itu sebenarnya tujuan utama saya ikut Samber THR adalah tanda cinta dan terima kasih saya pada Kompasiana. Karena di hari-hari biasa saya tidak cukup aktif menulis. Itu menimbulkan sedikit rasa bersalah dalam diri saya. Betapa Kompasiana tidak pernah luntur memberikan cinta dan perhatian. Setia pada event saya selalu di colek. Sesekali menulis tetap ada penghargaan sebagai Artikel Terpilih atau Tertinggi. Kadang kangen juga bisa mendapatkan HL, tapi sekarang rasanya sulit. Semakin banyak tulisan yang sangat berkualitas dan berbobot. Bukan berarti saya terus menjadi pesimis. Ada tekad untuk semakin memperbaiki kualitas tulisan supaya bisa meraih "simpati" admin buat di HL-in hehehe.

Topiknya kembali ke Samber THR lagi ya!  Jadwal menulis Samber THR tahun ini dimulai beberapa hari sebelum puasa. Ketika melihat jadwal, ada sedikit rasa ragu. Mampukah saya konsisten menulis sampai lebaran? Bahkan beberapa hari setelah lebaran? Harus BISA! Begitulah tekad saya. Meskipun kerempongan dan keribetan sudah muncul di pelupuk mata.

Semua keraguan saya tepis dengan memotivasi diri #dibikinsimpel aja. Menulis kan sudah menjadi pekerjaan sehar-hari. Setiap saat kita bisa mengekspresikan apapun lewat tulisan. Jadi #antiribet, karena tinggal menyesuaikan temanya.

Yeaaaahhh....ternyata saya bisa! Besok adalah hari terakhir menulis tentang Samber THR, yaitu menginjak hari ke 33. Kembali saya bertekad untuk semakin konsisten menulis di Kompasiana. Dan semoga tahun depan masih ada Samber THR lagi, Inshaa Alooh saya pasti akan ikut. Sampai bertemu tahun depan!

"Ketika kamu menulis, jejak itu tidak akan hilang. Meskipun kamu sudah tidak ada di dunia ini"

Mbak Avy

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun