Medi Juniansyah
Medi Juniansyah Penulis

Master of Islamic Religious Education - Writer - Educator - Organizer

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Urgensi Toleransi dalam Membangun Kehidupan Harmoni pada Masyarakat Multikultural

31 Maret 2024   17:33 Diperbarui: 31 Maret 2024   18:12 1036
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Urgensi Toleransi dalam Membangun Kehidupan Harmoni pada Masyarakat Multikultural
Ilustrasi urgensi toleransi - sumber gambar: islami.co

Begitu pula pada masa keemasan Kekaisaran Ottoman, yang menjadi rumah bagi berbagai suku bangsa, agama, dan budaya.

Di sinilah terlihat bahwa masyarakat yang mampu menerapkan toleransi dengan baik memiliki potensi untuk mencapai kemajuan yang luar biasa dalam segala bidang kehidupan.

Namun, meskipun ada contoh-contoh keberhasilan, realitas sekarang menunjukkan bahwa tantangan yang dihadapi dalam mempraktikkan toleransi semakin rumit.

Perkembangan media sosial dan informasi telah memberikan platform yang memungkinkan penyebaran prasangka dan polarisasi dengan cepat.

Diskursus politik yang keras dan retoris yang memecah-belah semakin memperkeruh suasana, mengakibatkan terjadinya pemisahan antarindividu dan kelompok.

Definisi Toleransi

Toleransi bukan sekadar sikap pasif untuk menoleransi atau mengabaikan perbedaan, tetapi lebih merupakan sikap aktif yang mendorong untuk memahami, menghargai, dan menghormati keberagaman.

Dalam konsep ini, toleransi tidak hanya mencakup kesediaan untuk hidup berdampingan dengan orang-orang yang berbeda, tetapi juga melibatkan komitmen untuk memperjuangkan hak-hak individu tersebut dalam masyarakat.

Ini berarti memberikan ruang dan kebebasan kepada setiap individu untuk menyatakan identitas dan keyakinannya tanpa takut akan diskriminasi atau penindasan.

Toleransi juga merupakan fondasi dari kerjasama antarindividu dan kelompok dalam masyarakat.

Saat kita mampu menerima perbedaan dan menghormati hak setiap individu untuk memiliki pandangan dan keyakinan mereka sendiri, kita membuka pintu untuk kolaborasi yang lebih luas.

Ini memungkinkan terciptanya lingkungan yang inklusif di mana setiap orang merasa dihargai dan didengar, sehingga mendorong partisipasi aktif dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun