Megawati Sorek
Megawati Sorek Guru

Seorang guru yang ingin menjadi penulis

Selanjutnya

Tutup

RAMADAN Pilihan

Ramadan Sebentar Lagi, Kudu Ngapain?

5 Maret 2024   12:18 Diperbarui: 12 Maret 2024   13:34 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramadan Sebentar Lagi, Kudu Ngapain?
Dokpri : Koleksi Desain Megawati Sorek 

Tinggal hitungan hari lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadan 1445 H. Waktu berlalu tidak terasa, seakan baru saja berlalu dan bersyukur jika sekiranya kita masih dipertemukan lagi dengan bulan yang memiliki nama ini. Bulan Ramadan disebut juga bulan penuh berkah, rahmat, ampunan, bulan suci, bulan turunnya Al-Quran, bulan kebaikan, bulan keridhaan, bulan pertolongan, bulan keyakinan, bulan dibukakannya pintu surga, bulan dibelenggunya setan, dan bulan keamanan dan jaminan. 

Sejatinya kita harus bergembira dan bersuka hati menyambut bulan ramadan, Marhaban ya Ramadan. Ada sedikit gambaran yang harus kita lakukan untuk menghadapi bulan suci ini dengan berharap nantinya tiada kesia-siaan berlalu begitu saja. Maka amat rugilah bagi diri jika bulan Ramadan tidak digunakan dengan maksimal untuk beribadah.

1. Memperdalam Ilmu

Kita harus membuka buku lagi atau literatur lainnnya, mendengarkan ceramah berkenaan dengan puasa dan keutamaannya. Maklumlah, terkadang kita bisa saja lupa. Ilmu sangat penting sebagai dasar atas segala tindakan. Segala hal yang dilakukan jika tanpa ilmu akan salah jalan. Hukum dan aturan suatu amalan harus jelas dan terperinci agar pelaksanaan ibadah juga diterima oleh Allah SWT.

2. Bertaubat

Kita sebenarnya adalah pelaku dosa yang terkadang tak sadar diri. Semua kita lalai, dosa lahir dan batin. Hanya saja kita terlihat baik di mata orang lain itu karena Allah SWT masih menutupi aib-aib kita. Maka dari itu untuk menghadapi bulan yang suci maka pantaslah hati dan perbuatan kita harus bersih, maka seringlah beristifar, memohon ampunan. Minimal 70 kali dalam sehari semalam kita mengucapkan istifar, jika lebih dari itu maka akan lebih baik.

Saling maaf memaafkan antar sesama manusia. Kita pasti punya salah disengaja atau tidak.  Ucapan yang keceplosan, tindakan yang membuat tersinggung orang lain, perbuatan atau hati yang penuh prasangka dan sebagainya.  Maka dianjurkan kita untuk meminta maaf kepada keluarga, teman, rekan, kerabat dan orang lainnya. Apalagi kita hidup di dua alam saat ini, alam nyata dan alam maya. Urusan jempol berkomentar atau aktif di media sosial juga mengundang dosa yang tak kalah parah.

3. Mempersiapkan Hati dan Dana

Hati harus siap, memiliki niat yang lurus dan bertekad untuk selalu mengamalkan amalan dan mencari keridaan Allah SWT. sedangkan dana untuk ibadah lainnya misalnya untuk bersedekah dan berbagi kepada sesama. Tak dipungkiri juga pengeluaran selama bulan Ramadan dan menjelang lebaran mengalami peningkatan yang sangat tajam. Budaya negara sudah mendarah daging juga ketika berbuka maka memenuhi nafsu selera yang berlebihan. Terkadang beli takjil untuk pembukaan maka akan khilaf. Menjelang lebaran maka mall akan makin ramai, sebaliknya mesjid makin sepi padahal ibadah di sepuluh terakhir itulah yang paling sangat utama dan sangat dianjurkan.

Selamat berikhtiar untuk menjalankan ibadah puasa dan berburu amalan ya semuanya. Semoga kita semua bisa mencapai tingkatan orang yang bertaqwa. Puasa yang meninggalkan bekas dan menjadikan pribadi yang berkarakter, sukses dunia dan akhirat karena sudah lolos traning melalui puasa.

Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Ramadan Bareng Pakar +Selengkapnya

Krisna Mustikarani
Krisna Mustikarani Profil

Dok, apakah tidur setelah makan sahur dapat berakibat buruk bagi tubuh? apakah alasannya? Kalau iya, berapa jeda yang diperlukan dari makan sahur untuk tidur kembali?

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon

Bercerita +SELENGKAPNYA

Ketemu di Ramadan

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun