Mahasiswi Ilmu Komunikasi yang berkonsentrasi di bidang broadcasting, Universitas Serang Raya.
Antusias Masyarakat Indonesia terhadap Mudik Lebaran 2022
BANTEN - Mudik Lebaran 2022 akan menjadi mudik yang pertama setelah dua tahun berturut-turut dilarang mudik oleh pemerintah, guna menekan penyebaran virus covid-19 dikarenakan situasi covid-19 yang terus-menerus melonjak setiap harinya. Adanya vaksin ketiga yaitu Booster, tahun ini pemerintah membolehkan masyarakat Indonesia untuk melakukan kegiatan mudik lebaran dengan syarat tertentu berdasarkan surat edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 No. 16 Tahun 2022 tentang Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). Peta persebaran kasus covid-19 per tanggal 21 April 2022 di Indonesia tercatat telah meningkat sebanyak 585 jiwa. Terhitung per tanggal 21 April 2022, Banten memiliki kasus positif sebanyak 291.953 jiwa.
Walaupun pemerintah membolehkan mudik lebaran tahun ini, masyarakat diminta untuk tetap menjaga protokol kesehatan agar meminimalisir adanya penyebaran virus covid-19. Pemerintah juga memperkirakan bahwa akan terjadi macet pada arus mudik lebaran kali ini, maka dari itu masyarakat dihimbau untuk mudik lebih awal karena dinilai membantu mengurangi kemacetan.
Tidak bisa dipungkiri bahwa budaya mudik menjelang lebaran masih ada hingga sekarang. Pasalnya, larangan mudik dua tahun berturut-turut membuat beberapa masyarakat nekat untuk tetap mudik yang mengakibatkan angka kasus positif covid-19 terus melonjak. Apalagi tahun ini pemerintah membolehkan mudik lebaran, sudah pasti antusias masyarakat sangat tinggi untuk berkumpul bersama keluarga di kampung halaman.
Di tengah situasi pandemi seperti ini, saya khawatir kasus baru covid-19 akan bertambah setelah dibolehkannya mudik lebaran. Karena jika dilihat, ada puluhan juta orang yang mudik dan sudah dipastikan menimbulkan kerumunan. Ini berisiko tinggi pada peningkatan kasus positif covid-19 karena tidak semua masyarakat mematuhi protokol kesehatan, masih banyak yang lalai terhadap peraturan yang diberikan oleh pemerintah dan masih ada masyarakat yang menolak vaksin gratis yang diberikan oleh pemerintah karena masih ragu terhadap efektivitas dan keamanan vaksin dalam meningkatkan imunitas dan masih percaya dengan teori konspirasi.
Banyak sekali kasus suap-menyuap yang terjadi di masyarakat. Bisa kita lihat pada kasus yang ramai diberitakan, seorang selebgram ternama Indonesia yang tidak melakukan karantina atau kabur bersama dua orang rekannya ketika pulang dari luar negeri yang membuat masyarakat luas khawatir kalau ia dan dua orang rekannya membawa virus baru dari luar, ada juga yang memakai orang dalam atau orang yang dikenal agar lolos dalam tes antigen atau PCR dan memalsukan hasil tes antigen atau PCR tersebut untuk kepentingan pribadi. Itu menandakan bahwa masih banyak masyarakat yang menyepelekan adanya virus covid-19 ini, sampai-sampai orang yang melanggar tidak perduli akan sesama dan mereka hanya mementingkan diri sendiri.
Saya harap masyarakat bisa lebih menyadari situasi sekarang karena sudah merenggut banyak nyawa. Tidak lalai dalam mematuhi protokol kesehatan dan tidak berbuat curang dalam memalsukan hasil tes antigen atau PCR. Pemerintah juga harus memperketat pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan. Karena sangat disayangkan sekali bahwa vaksin gratis yang diberikan pemerintah sudah tersebar di beberapa tempat atau wilayah Indonesia tetapi masyarakat masih ada yang tidak melakukan vaksinisasi dengan alasan tertentu, padahal itu bisa mempermudah masyarakat ketika melamar kerja, ataupun ke suatu tempat, sehingga kasus positif di Indonesia tidak bertambah. Meskipun sudah divaksin namun harus tetap menerapkan protokol kesehatan agar situasi sulit ini akan segera berakhir dan kita semua bisa bertemu keluarga kapanpun.