Mampir ke blog saya melianaaryuni.web.id atau https://melianaaryuni.wordpress.com dengan label 'Pribadi untuk Semua' 🤗
Dua Masjid Kuno Nan Modern di Masa Kini
Palembang yang merupakan salah satu kota besar di pulau Sumatera, ibukota dari Sumatera Selatan. Kota ini memiliki ikon Jembatan Ampera dan sungai Musi. Dengan 12 kabupaten yang tersebar mengikuti aliran sungai Musi. Dahulu Palembang menjadi pusat kerajaan Majapahit dan peninggalannya masih ada sampai sekarang.
Sejarah Singkat Palembang
Kesultanan Palembang Darussalam berdiri di Palembang, Sumatra Selatan, antara abad ke-17 hingga abad ke-19. Berdirinya Kesultanan Palembang Darussalam tidak terlepas dari keberadaan Kerajaan Sriwijaya.
https://www.instagram.com/p/CqxnTX6SfxG/?igshid=YmMyMTA2M2Y=
Setelah ditaklukan oleh Majapahit pada 1375 M, wilayah Palembang dijadikan sebagai salah wilayah pendudukan Kerajaan Majapahit, di bawah pimpinan Hayam Wuruk. Pada 1659, Palembang resmi menjadi kerajaan bercorak Islam dengan nama Kesultanan Palembang Darussalam.
Sultan Palembang Darussalam yang pertama adalah Pangeran Kusuma Abdurrahim dengan gelar Sultan Abdurrahman Kholifatul Mukminin Syaidul Iman, yang memerintah hingga tahun 1706.
Pada tahun 2003, Kesultanan Palembang Darussalam dihidupkan kembali, tetapi hanya sebagai simbol kebudayaan di Sumatra Selatan. Sultan Palembang sekarang adalah Sultan Mahmud Badaruddin IV Fauwaz Diradja, yang naik takhta pada 2017.
Sebagai wilayah kesultanan, di Palembang berdiri banyak masjid yang bersejarah. Namun, saya akan mengulas dua masjid besar di Palembang. Dua masjid itu adalah masjid Agung Palembang dan masjid Cheng Ho.
Masjid Agung Palembang (Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin)
Masjid ini merupakan masjid paling besar di Palembang, tepatnya di Jl Jenderal Sudirman, 19 Ilir, Bukit Keil, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Masjid Agung Palembang ini merupakan peninggalan Sultan Mahmud Badaruddin I Jayo Wikramo. Ia memerintahkan Kerajaan Palembang pada tahun 1724-1758. Mulanya masjid ini dikenal dengan Masjid Sultan dibangun pada masa Sultan Mahmud Badaruddin I Jaya Wikramo pada abad ke 18.
Kemegahan masjid Agung sudah tersohor di nusantara. Saya selaku warga Palembang ikut bangga akan keberadaan masjid ini. Dari luar kita telah disajikan pemandangan Jembatan Ampera dan budaran air mancurnya. Kemegahan masjid yang terdiri dari beberapa ruang dan 2 tingkat ini menimbulkan decak kagum.
Taman yang hijau di pelataran masjid menjadikan masjid ini asri dan tampak terawat. Memasuki masjid dan menapakkan kaki di lantai masjid menjadikan tubuh langsung sejuk. Lantai marmer yang membuatnya begitu. Ada di bagian kiri, ada ruang untuk sholat berjamaah.